Saturday, February 23, 2008

Bencana Banjir atau Banjir Bencana..??



" Dari sabang sampai merauke
Tak luput dari bencana
Sambung menyambung silih berganti
Itulah Indonesia…”
Sepenggal lagu diatas merupakan penggalan lagu "Dari Sabang sampai Merauke" yang sengaja diplesetkan oleh teman-teman saya untuk menggambarkan kondisi realitas bangsa Indonesia saat ini.

Indonesia sebagai negara yang kaya raya, kata orang jawa gemah ripah loh jinawi, tongkat & batu jadi tanaman dll, ternyata hanyalah sebatas dongeng dikala kita kecil dulu…

Menurut Kepala Bidang Kajian dan Perencanaan IAPI Yayat Supritana, dalam kurun waktu 2004-2006, sedikitnya 102 kabupaten/kota di Jawa terkena bencana banjir. Belum termasuk wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan daerah-daerah di Indonesia lainnya...

Pertanyaannya adalah: Indonesia sedang di uji dengan bencana banjir atau Banjir Bencana ?

3 comments:

Me said...

Yang jelas ya kedua2nya don, banjir bencana dan bencana banjir ! Itulah yang terjadi!

Me said...

don, = dong, maaf salah ketik.

Unknown said...

To Mbak Ani:
Benar mbakyu...., Indonesia hari ini, yakni Indonesia yang tidak henti-hentinya mendapat Ujian dan cobaan dari Allah SWT. Krisis multi dimensi, tragedi silih berganti, bencana datang bertubi-tubi, mulai dari tanah longsor, banjir bandang, kekeringan, gempa, gunung meletus, angin puting beliung bankan juga tsunami yang tidak sedikit menyebabkan kerugian baik materiil maupun korban manusia. Inilah realitas yang harus kita hadapi. Apakah arti dari semua ini? Mungkinkah ini pelajaran untuk kita semua? Masihkah mata kita tidak melihat? Ataukah telinga kita masih tersumbat? Atau belumkah akal kita belum juga sadar dan mengerti? Atau malah hati kita telah terkunci?

Ke-egois-an; mungkin itu jawaban sederhana yang cukup mewakili. Keegoisan manusia menyebabkan cenderung menjadi korup, alam dirusak untuk kepentingan diri sendiri, hutan dan lautan di ganti menjadi lahan kering, sungai menjadi tong sampah, sehingga ekosistem menjadi terganggu, terjadi wabah penyakit dan bencana alam datang bertubi-tubi.