Tuesday, December 30, 2008

Ada Apa dengan Kegagalan

Anda tidak pernah dikatakan kalah sampai anda berhenti mencoba

Kita tidak akan pernah menemukan lautan yang baru kecuali kita memiliki keberanian untuk tidak melihat pantai

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Tetapi kita seringkali terlalu lama memandang dengan kecewa pintu yang tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu yang terbuka bagi kita.


Banyak kegagalan dalam hidup terjadi karena orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan karena mereka telah menyerah

Berlian adalah sebongkah batu yang telah melewati tekanan yang berat

99% dari kegagalan datang dari orang yang mempunyai kebiasaan membuat alasan (menyerah)

Hanya mereka yang tidak melakukan apa-apa (tidak pernah berbuat) yang tidak membuat kesalahan

Anda akan selalu melalui kegagalan pada jalan menuju sukses

Masa muda dan usia bukanlan soal waktu, tetapi soal pikiran. Tugas kita bukanlah menambah tahun-tahun dalam kehidupan, tetapi untuk menambah kehidupan dalam tahun-tahun tersebut

Setiap pengalaman kegagalan akan membawa langkah lebih dekat pada kesuksesan

Satu-satunya kegagalan yang benar terjadi karena kegagalan untuk memulai

Keraguan dan penundaan seringkali menjadi sumber kegagalan

Hanya karena sesuatu tidak berjalan seperti yang anda rencanakan, tidak berarti anda gagal dan tidak berguna

Orang yang tekun, memulai kesuksesan mereka ketika orang lain berakhir dalam kegagalan.

Kita seringkali dapat belajar lebih banyak dari kegagalan dari pada kesuksesan

Tidak ada yang lebih gagal selain dari pada kesuksesan karena kita seringkali tidak belajar banyak dari kesuksesan. Kita dapat belajar banyak dari kegagalan

Jatuh tujuh kali....., kedelapan berdiri.....!!!

Anda tidak gagal dalam sebuah ujian, anda hanya tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan

Masalahnya bukanlah apakah anda telah dijatuhkan, tetapi apakah anda mau bangkit lagi, itulah yang terbaik.

Orang yang giat berlatih menjadi lebih kuat dari pada yang tidak. Otot kita harus dilatih unruk membuat kita lebih kuat. Orang yang bekerja menjadi lebih aktif dari pada mereka yang hanya duduk di rumah dan tidak melakukan apa-apa...

Ketika seorang samuarai sejati pergi ke medan peperangan, ia selalu siap untuk mati. Tetapi seringkali musuhnya yang akhirnya mati

Ia yang tidak pernah berbuat apa-apa, tidak akan pernah mendapatkan penemuan baru

Saya tidak tahu apa kunci kesuksesan, tetapi kunci dari kegagalan adalah dengan berusaha untuk menyenangkan semua orang

Orang yang memiliki karakter terbesar di dunia adalah mereka yang harus berjuang menghadapi segala macam penolakan dan kekerasan

Ketika kita gagal, kita hanya belum belajar bagaimana melakukan sesuatu

Kegagalan terbesar adalah kegagalan untuk mencoba

Mengambil resiko bukan berarti kita harus melakukan sesuatu yang bodoh

Bukanlah dosa untuk mencoba dan gagal. Dosa yang sesungguhnya adalah jira tidak mau mencoba

Jika anda berpikir akan cala, anda sebenarnya sudah cala

Seseorang yang gagal bukanlah seorang yang gagal sampai ia mulai menyalahkan orang lain

Tidak ada seorangpun yang pernah menjadi besar dan baik kecuali melalui banyak kesalahan besar

Seseorang yang telah melakukan kesalahan dan tidak berusaha untuk memperbaikinya, itu bearti ia sedang membuat kesalahan lain

Kegagalan adalah statu peristiwa, bukan orangnya….


LUPAKAN YANG TELAH BERLALU,
MASA LAMPAU SUDAH PERGI
SAMBUT HARI ESOK DENGAN KEPASTIAN…….!!!


Sumber: Diambil dari banyak referensi

Penggalan Kata-Kata Bijak

Kata Bijak 1

Nothing in the world can take the place of persistence
Talent will not: nothing is more common than unsuccessful men with great talent.
Genius will not: unrewarded genius is almost a proverb
Education will not: the world is full of educated derelicts.
Persistence, determination alone are omnipotent.

Remember…!
Yesterday is experience, to day is reality and tomorrow is expectation. The full men is make expectation come to the reality by reflecting it to the experience in the past.


Be successful:

  • Delaying of gratification
  • Acceptance of responsibility
  • Dedication of truth
  • Balancing

Kata Bijak 2

  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan hari, maka tanamlah bunga....
  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan bulan, maka tanamlah padi.
  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan tahun, maka tanamlah pohon.
  • Bila ingin menghasilkan sesuatu dengan hitungan jangka panjang, maka tanamlah GAGASAN / IDE TERENCANA.

Kata Bijak 3


Ya Allah…..
Apabila aku menyembah-Mu cuma karena takut kepada-Mu, maka lemparkan aku kedalam neraka-Mu…
Dan apabila aku menyembah-Mu sekedar menginginkan surga-Mu, maka jauhkan aku dari nya…

Tetapi.....,
Jika aku menyembah kepada-Mu karena ke Maha Muliaan wajah-Mu, maka janganlah Engkau halangi aku untuk selalu melihat-Mu, mencintai-Mu....


Kata Bijak 4

Kelebihan dan kekuatan akan menjadi malapetaka terdahsyat yang akan menghancurkan dan membinasakan diri kita bila kita berjalan pada kesombongan, kepongkahan...., dengan semua itu.

Sombong adalah sifat dasat manusia. Sombong akan selalu muncul dari terkecil keberhasilan, berkambang.... dan menjadi besar hingga menutup qolbu.

Mampukah kita lari dan meniggalkannya menuju kerendahan hari? Karena dengan kerendahan hatilah maka kita merasa tidak memiliki apa-apa. Hati, pikiran dan jasmani kita senantiasa akan termotivasi menghasilkan terbaik dalam ridho Allah SWT...



Kata Bijak 5

Agar rezeki melimpah:

  • Terus dan terus berusaha
  • Perbanyak istighfar
  • Tunaikan hak harta
  • Perbanyak silaturrahmi
  • Pertebal kekuatan tawakal.

Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan diperpanjangkan usianya maka sambunglah silaturrahmi... (HR. Bukhori & Muslim)

Rezeki tidak semata-mata harta benda:
Keturunan yang shaleh adalah rezeki
Ilmu yang banyak dan bermanfaat bagi umat adalah rezeki
Rasa aman dan damai adalah rezeki
Lahir, hidup dan kematian dalam iaman dan islam adalah rezeki yang tiada tara.

“….. sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga meraka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…..”
( QS. Ar Rad: 11 )

Maka……, BERUSAHALAH……. Jangan mengenal istilah putus asa dalam hidupmu……!!


Kata Bijak 6

Lima (5) hal yang menentukan doa terhambat dikabulkan oleh Allah SWT (Ibrahim ibnu Adhan, seorang sufi dari syiria) :

  1. Engkau mengaku mengenal Allah, bermakrifat, tetapi tidak mau menjalankan apa yang diperintahkanNya.
  2. Engkau mengaku pengikut Rasululloh Muhammad SAW, tetapi tidak mau mengikuti sunah-sunah nya.
  3. Engkau mengaku Al Quran sebagai kitab mu, tetapi tidak mau mengamalkan nya justru apa yang kamu lakukan bertentangan dengan nya.
  4. Engkau mengaku syaitan sebagai musuh mu, tetapi ajakannya sering engkau ikuti.
  5. Engkau sering membicarakan aib orang lain, tetapi aib dirimu tidak pernah engkau pedulikan dan melakukan instropeksi.

Nasehat-Nasehat Kepada Sahabat

By: Eko Sumarsono


Nasehat kepada Sahabat 1

Wahai sahabat…..,
Sungguh didepan mu ada bahaya besar dan peristiwa yang mengejutkan engkau, yang pasti harus engkau lewati. Mungkin engkau mampu melewatinya dengan selamat, tetapi mungkin juga engkau akan mati karenanya, binasa karenanya !

Wahai sahabat…..,
Coba engkau bayangkan seolah-olah engkau berada seorang diri, sedang engkau menghadapi kematian, pengadilan, hisab, surga dan neraka. Dan dari sekalian yang engkau hadapi itu, renungkanlah yang terdekat kepadamu, dan tinggalkanlah lainnya……



Nasehat kepada Sahabat 2

Sahabat…..,
Bertawakallah kepada Allah pencipta mu. Dan yakinlah tanpa ragu bahwa Dia lah pemberi rezeki mu, karena apa yang menjadi rezeki mu tidak akan luput dari Nya…., walau berada di dasar lautan yang paling dalam sekalipun…

Sahabat…..,
Raihlah keberhasilanmu, cukupilah usaha mu dengan jalan yang halal. Karena barang siapa yang kekurangan maka akan ditimpa 3 hal: pertama tipis agamanya, kedua lemah akalnya dan ketiga hilang kewibawaannya. Dan yang lebih besar dari ketiga hal tersebut adalah DIREMEHKAN MANUSIA…….


Nasehat kepada Sahabat 3

Wahai sahabat…..,
Ingatlah bahwa hidup itu hanya sekali…. Tapi mengapa engkau masih diam ditempat, stagnan, guna membangun kemandirian diri yang dijiwai dengan semangat islami....

Ingatlah wahai sahabat.....,
Jagalah kehormatan diri dengan prinsip kemandirian. Jangan gadaikan kehormatan demi sesuap nasi, sekeping receh. Maka hindari ketergantungan akan sesuatu hal dalam melangkah. Jangan engkau menjadi beban bagi orang lain / kelompok lain siapapun itu, dan berusahalah membalasnya dengan apa yang dapat engkau lakukan. Siapkah engkau untuk itu? Sudahlkah engkau BERANI mulai melangkah......, dari bawah sekali..., dengan keprihatinan....., untuk menjadi sukses...?

Sahabat.....,
Janganlah engkau tertipu dengan makhluk yang bernama GENGSI. Buanglah gelar sarjana mu kalau itu membuat mu merasa gengsi untuk mulai dari bawah. Buanglah harkat, derajat, status yang merasa WAH bila itu membuatmu GENGSI....

Ingat sabahat.....,
Takut, gengsi, akan menjadi penghalang bagi langkah-langkah meraih keberhasilan. Kalau takut resiko JANGAN HIDUP. Kalau gengsi untuk melangkah, maka makanlah gengsi itu, jangan makan nasi....! nikmatilah gengsi itu, jangan nikmati hasil....

Wahai sahabat.....,
Mulailah....., bulatkan tekad untuk berusaha mandiri. Jangan takut kegagalan, tapi nikmatilah proses yang dapat membuat engkau semakin berarti. Jadilah pribadi yang sukses, kuncinya: pertama mulailah melangkah dari diri sendiri, kedua mulailah dari hal terkecil (karena tidak ada yang besar kecuali dari rentetan-rentetan kecil) dan ketiga mulailah melangkah saat ini..... dan yang terpenting dari semua adalah ketika engkau sudah berusaha, maka bertawakallah kepada Allah....., karena engkau ada, engkau berproses dan engkau kembali adalah kehendakNya.

Menolah tunduk dan bangkit menuju kemandirian pribadi yang dijiwai semangat islami, karena mundur adalah pengecut.....


Nasehat kepada Sahabat 4

Wahai sahabat…..,
Pasrahkan dirimu, lepaskan keangkuhan mu, maka engkau akan mengenal hakekat cinta… rada pedih karena berpisah darinya, hasrat yang membara untuk meraih dan mendapatkannya…, jadikan keduanya teman hidup mu !

Wahai sahabat…..,
Jika engkau seorang pecinta, beranikan dirimu terbakar oleh api pengorbanan, jangan berkeluh kesah ketika ia menyayat mu dengan pisaunya. Nikmatilah setiap luka yang engkau peroleh darinya…., rayakan kematian mu olehnya…., karenanya, ditangannya….

Karena ….,
Cinta adalah tarikan nafas dari lautan perasaan, kesucian, keagungan, yang datang bersama keabadian dan kebenaran sejati…. Yakni kebenaran yang lahir dari jiwa yang suci, yang dijiwai semangat illahi……


Nasehat kepada Sahabat 5

mimpi yang hilang - 1)

Sobat...!!
aku tau apa yang kau rasakan,
apa yang kau harapkan...apa yang kau inginkan...dalam
bingkai imajinasimu,
walaupun dengan keterbatasanku tentang dirimu!!

Tentang hakekat cinta?? aku tak tau apa itu
karena yang kurasa cinta itu tidak pernah memihak
padaku, saat ku mendekat dia menjauhiku...saat ku
memerlukannya dia tiada hadir..
saat ku memohon dia tak pernah datang

Yang ku yakini..
Cinta itu indah, karena ia bekerja dalam ruang
kehidupan yang luas. Inti dari cinta itu
memberi...memberi untuk orang yang dicintainya..untuk
lebih baik dan berbahagia karenanya. Untuk
'menerima'..itu efek dari cinta. Ia tidak suka
berjanji, tapi begitu memutuskan untuk mencintai ia
segera membuat rencana untuk memberi, ia bekerja dalam
diam dan sunyi untuk setiap rencananya.

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup,
menciptakan kehidupan bagi orang-orang yang hidup,
untuk memaknai hidup, agar hidup lebih hidup.

Cobalah bertanya pada diri sahabat, apa yang sahabat
inginkan dari cinta itu?? apa yang telah sahabat
lakukan karena cinta... dan untuk cinta??
Karena yang ku tau, cinta itu ada di dekat sahabat, ada
di hati sahabat, dari jiwa sahabat. Tinggal sahabat yang
menentukan akan membawa cinta itu kemana?? dan untuk
apa??...
Walaupun mungkin terkadang redup dengan
bungkai-bingkai imajinasi itu...

Yang ku tau
hanya satu...hakekat cinta yang abadi nan agung...
cinta dari Rabb-ku..cinta selalu hadir dalam setiap
tarikan nafasku..cinta yang tak pernah redup...untuk
hari ini...esok...dan selamanya...
Begitu juga dengan dirimu sahabat....
Doaku untuk sahabat..!!!




Nasehat kepada Sahabat 6

(mimpi yang hilang - 2)


HANG NADIM BATAM...4 tahu yang lalu!!! seperti ada yang tertinggal dan hilang dalam kehidupanku di sana... saat ku melangkah pergi, entah apa namanya,,,,tapi aku merasa ada yang hilang!!! Hilangan sisi kalbu... dan membuat ku hampa....
Kapan kan kutemukan kembali??? Dimana??? dan kemana kan ku cari lagi??
.................sesuatu yang hilang itu....entah apa namanya.....
Namun semua adalah kenyataan yang harus terjadi......

Mimpi....bersama siapa kan kuraihnya...?? bersama siapa kan ku wujudkan....???
Mimpi....!!! terkadang aku pun ragu dengan mimpi-mimpi ku!!! Ragu tuk melangkah... dan selalu kegamangan menyelimuti hati ini....
Kapan kuraih mimpiku....????

HANG NADIM BATAM 4 tahu yang lalu....ada yang tertinggal
disana......ada yang hilang dari dalam diri ini....ada
yang hilang dari mimpi ini....saat ku melangkah
pergi....entah apa itu namanya....hilang........
Tapi ku berharap...suatu saat akan kutemukan lagi.....!!!

Nyanyian-Nyanyian Hati

By: Eko Sumarsono


Nyanyian Hati 1

E ntah dimana nyanyian hati tersembunyi,
K epada mu wahai sang jiwa yang mengangkasa,
O leh suatu tirani yang menghampar hampa…

S eraut wajah keriput kembali bersujud,
U ngkapkan simphony asa abadi,
M enggapai nuansa dalam ketidakberdayaan,
A ral, coba menghiasi tetapan hati...
R aih imajinasi terbingkai nurani...
S ingkap tabir dari kabut-kabut jati diri.
O h....., betapa lelah pencarian ini...
N uansa kasih nan abadi bagi seseorang
O rang yang sinting.... dan Gila....!!!!



Nyanyian Hati 2

Sepenggal kata terucap,
Meluncur dari impian angan semata,
Kini....,
Hati tak dapat ingkat akan sepenggal kata mengikat
Kata Cinta .....!!
Meski telah mendua
Dalam susuri lorong-lorong asa...

Terduduk, termenung....
Sesali akan sebuah kodrat
Namun.....,
Kisah tak dapat ingkar dalam pengembaraan.

Takut, bimbang....
Menyatu dalam arungi sang waktu.
Tentang harapan dan penantian...,
Yang ternoda di saat-saat kapan....

Sepenggal kata kembali terucap,
Kata sesal pada sang jiwa......


Nyanyian Hati 3


Nyanyian-nyanyian hati nuansa kelabu
Datang dari lorong-lorong kegelapan
Hitam..., pekat....
Menyatu dalam ruang waktu yang bisu
Ingatkan kembali asa tertuang
Bangunkan mimpi yang tercerai
Hingga...., kehampaan merajai nurani
Terbang, musnah...., bersama kepulan-kepulan asap.

Gila...., sinting....., atau pengecut...???
Ternyata mereka tidak tahu...., diam bagai bungkahan-bungkahan batu yang membeku.
Pasrah....., menanti sinar emas mentari...
Yang datang dan pergi dalam pancaran kehidupan...,
Harapan keabadian.....
Antara ada dan tiada......!!!

Langkah kaki mulai goyah....
Tatapan-tatapan mata pudar tak terarah...
Dan jasad telah mati dinegeri tak bertuan...
Tapi belum terkubur......, tak ada kain kafan, tak ada batu nisan....!!!

Semua harapan hanya angan,
Selaksa kata hanya bungkam,
Aku....., kamu....., atau siapa ?

Secangkir kopi serta sebatang rokok
Temani setiap mimpi dan ilusi
Yang hampir padam.....
Dalam curahan gerimis-gerimis tak beraturan
Tuk ungkapkan kata nuansa.....,
Nuansa kelabu dari koridor masa lalu.....!!!


Nyanyian Hati 4

Alunan simphony mendayu syahdu,
Iringi langkah-langkah tak terarah
Dalam kesendirian....,
Keheningan sang waktu,
Kehampaan sang jiwa,
Yang dipenuhi oleh percih darah perjuangan..
Noda....., dosa...., bercampur menjadi satu.

Seribu kata kembali terucap,
Selaksa angan kembali berkumandang,
Lontarkan asa tercinta,
Singkapkan tabir yang telah menghitam,
Hempaskan nurani yang mengapung,
Diantara puing-puing cita
Yang tumbuh dan berkembang diawal penantian...

Kandas…. membentur karang,
Terdampar…. pada pulau yang gersang,
Merayap…. dalam seribu khayal
Terbangkan sekelumit makna
Datangkan sebuah jiwa
Dalam kebisuan, keangkuhan, ketakberdayaan....

Angan terdiam dalam kebimbangan
Memungut kata yang tercampak dalam kepalsuan
Hingga tanpa sadar....
Sanubari telah tertancap sebuat belati.....!!!


Nyanyian Hati 5

Tawa kecil dari sudut belakang
Selaksa kata mengurai angan
Semua tak peduli,
Dengan sejarah yang terjadi...

Bosan, jenuh, dan mata menjadi sayu
Malu melihat pesona ekspresi.
Pada mu....,
Pada nya....,
Pada semua yang nyata...

Aku......, semakin tak peduli
Kuterawang masa lalu nan galau
Ku tatap langit-langit ruang kerja ku
Semua kosong tak bermakna....

Ku singkap tirai hitam yang menghampar
Ku tekan semua angan kelabu
Tuk ubah kata cerita
Dari istana seribu harapan....

Aku....., mulai lapar !
Aku....., haus....!!
Lapar akan tarikan nafas dari lautan perasaan...
Haus kedamaian nurani....
yang tlah lama terkoyak dan menggores sanubari
yang mulai kering malam tadi...

Aku...., terjaga dari tidurku
Dari semua impian,
Semua khayalan....,
Mengapa...???
Ternyata smua telah berlalu.
Dan lembaran pun tlah berubah
Yang tanpa sadar menuntunku
Untuk bangkit dari ketakberdayaan....


Nyanyian Hati 6

Berlari menyusuri garis kehidupan
Menyingkap tirani angan hitam
Merengkuh asa terpendam
Menggapai alam khayalan
Dalam susunan aksara tak bermakna....

Berlari dan terus merenda hari
Dengan senandung cinta yang kulantunkan
Untuk mu yang sedang sakit jiwa
Dan menunggu bius-bius kesadaran

Padahal.....,
Kian lama kian mencekik
Membelit dalam ketidakberdayaan
Mengikis sebuah angan
Yang terpendam dan sirna bersama bayangan
Aku...., kamu..... menjadi batu ???

Ingin teriak lantang namun mulut menjadi bungkam,
Mengulum butiran-butiran salju yang membeku dan membatu
Hingga tulang menjadi kelu...

Mencoba dalam ketidakmampuan,
Sendiri dalam keterpakuan...
Dalam lorong-lorong keheningan...
Lorong kegelapan,
Tanpa arah dan tujuan.....
Tanpa pertanyaan.....,
Tanpa jawaban....

Kucoba menerawang dalam kebisuan,
Mengkumandang dalam kepekatan,
Bergayut dalam kebimbangan,
Berlutut dalam sujud panjang.
Namun....,
Langkah menjadi tak terarah
Pelarian tak pernah sampai
Tanpa tahu......
Dimana....., kapan......


Kaki tlah lelah untuk melangkah
Berlari mengejar jati diri yang goyah
Di sela tetes-tetes embun harapan
Tetes air mata....,
Dan tetes darah nestapa
Dari seorang teman....., dan lawan....
Tuk ungkapkan sekelumit cerita tanpa makna
Cerita cinta kepada sang jiwa....

Friday, November 21, 2008

MENJADI PEMILIH CERDAS

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan pesta demokrasi bangsa Indonesia sebagai proses pergantian kepemimpinan nasional. Demokrasi berarti dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemahaman ini mempunyai arti bahwa kekuasaan negara sepenuhnya berada ditangan rakyat yang pelaksanaannya dilakukan oleh wakil-wakilnya yang dipilih melalui Pemilihan Umum (Pemilu).

Melalui Pemilihan Umum (Pemilu) rakyat memilih wakil-wakilnya (DPR RI, DPRD PROVINSI, DPRD KABUPATEN / KOTA dan DPD) guna menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat melalui pembuatan kebijakan untuk peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Pemilihan Umum (Pemilu) dapat disebut “Pesta Rakyat” karena pada momentum itulah rakyat menentukan masa depan Indonesia untuk 5 tahun kedepan. Ini berarti pemerintahan dibentuk berdasarkan keinginan dan kepercayaan dari rakyat. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat untuk pro aktif dan sadar politik menjadi keharusan agar kualitas Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi lebih baik, yakni Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Pemilu 2009 harus membawa perubahan yang lebih baik bagi kehidupan sosial politik masyarakat. Karena itu, peran mayarakat – bagaimanapun beratnya tantangan yang dihadapi – menjadi sangat penting. Pendidikan Pemilih (Voter Education) harus senantiasa digalakkan guna menghasilkan pemilih-pemilih yang cerdas, yakni pemilih yang sadar akan pentingnya kualitas demokrasi demi perbaikan nasib bangsa Indonesia kedepan.

Istilah 5 menit didalam bilik suara, menentukan 5 tahun kehidupan bangsa Indonesia memiliki makna bahwa suara rakyat dalam pemilu sangat berarti dan menentukan bagi arah perjalanan bangsa. Jangan hanya karena materi yang sifatnya sesaat kemudian mengorbankan nasib bangsa tercinta ini.

Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang menggunakan prinsip APIT. Amati, Pilih, Ikuti dan Tagih.

Awali pilihan kita dengan AMATI calon-calon yang ada, apakah calon tersebut bersih dari KKN, Peduli dan ingin memperjuangkan aspirasi rakyat.

PILIH berarti berikan suara kepada orang yang diyakini mampu memperjuangkan aspirasi. Hasil pengamatan terhadap daftar calon bermanfaat untuk menenukan dan menjatuhkan pilihan kita kepada calon-calon wakil rakyat.

IKUTI mengandung pengertian bahwa pemilih harus senantiasa mengawal kebijakan anggota legislatif yang didukungnya. Langkah ini perlu agar kepercayaan yang diberikan tidak disalahgunakan. Dengan mengikuti segala tindakan orang yang dipilih, maka akan dapat mengetahui sejauh mana perjuangan wakil tersebut terhadap aspirasi rakyat yang memilihnya.

Terakhir, TAGIH jani-janji yang telah disampaikan. Hal ini untuk mendorong wakil yang dipilih untuk menjalankan agenda dan janji yang telah diucapkan ketika kampanye.

Maka, menjadi tugas segenap rakyat Indonesia untuk mengawal penyelenggaraan Pemilu berkualitas, menuju Negara Indonesia yang demokratis dan beradab….

By: Eko Sumarsono

Menuju Puncak Sukses

Setiap orang ingin sukses ! Tidak hanya sekedar sukses, tapi benar-benar bisa meraih puncak sukses…... !! Tidak hanya sekedar cukup, tapi ingin berlebih dan kaya raya…... !! Tidak hanya sekedar sehat, tapi ingin benar-benar bugar…... !! Tidak ingin sekedar berkeluarga, tapi ingin benar-benar membahagiakan keluarga dan orang-orang yang dicintai…... !!. Tidak hanya sekedar hidup, tapi ingin berarti bagi sesamanya…... !!. Tidak ingin biasa-biasa saja, tapi ingin mencapai kemaksimalan dalam hidup ini…... !!. Tidak ingin hanya berada dilereng, tapi ingin meraih puncak sukses…... !!

Itulah hakekat hidup yang sebenarnya, yakni dapat memberikan sesuatu yang terbaik bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun. Namun sering kali keingininan hanya sebatas mimpi tanpa bisa terwujud hanya karena kegagalan yang sifatnya sementara dan membuat apatisme untuk berbuat dan berbuat lagi.


Untuk meraih puncak sukses, ada cerminan dari empat (4) kelompok para pendaki gunung untuk menjadi kajian bersama.

1. Kelompok Pecundang

Sebenarnya orang ini ingin menikmati pemandangan yang luar biasa diatas puncak. Namun ketika melihat gunung yang menjulang tinggi didepannya, dia mengurungkan niatnya. Tidak berani naik karena takut capai, takut seandainya terjadi sesuatu ditengah perjalanan, takut kalau gagal ditengah jalan, dan banyak yang ditakutkan sehingga tidak melangkah sama sekali. Hidupnya hanya dikuasai oleh pikiran negatif.

Banyak orang yang memiliki mentalitas seperti ini. Ingin sukses, ingin kaya, ingin bahagia dan punya banyak keinginan. Tapi sayang, semua hanya sekedar keinginan dan tidak memiliki cukup keberanian untuk mewujudkannya.

Tentu saja mentalitas negatif seperti itu perlu dihindari. Jika ingin meraih puncak sukses, jangan biarkan segala bentuk ketakutan menghambat langkah. Jangan biarkan takut ditolak, takut dihina, takut diremehkan, takut kegagalan dan ketakutan-ketakutan yang lain. Lalu bagaimana agar mampu mengatasi ketakutan-ketakutan tersebut? Tidak ada pilihan lain kecuali harus melangkah sampai ke puncak sukses.

2. Kelompok yang Mudah Menyerah

Kelompok kedua ini memulai petualangannya dengan semangat yang luar biasa. Namun, ketika baru saja sampai dilereng pegunungan mereka mulai menggerutu karena lelah dan hawa dingin yang begitu menusuk. Mereka memutuskan untuk berhenti karena merasa pendakian itu terlalu berat. Tentu saja mereka yang memutuskan untuk berhenti dilereng bukanlah pendaki sejati.

Untuk mencapai sukses ada kalanya menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Godaan untuk berhenti dan menyerah kerap kali muncul ketika mengalami kesulitan. Tapi ingatlah impian-impian untuk meraih puncak sukses. Bayangkan kesuksesan yang akan didapat ketika berada dipuncak. Bayangkan segala hal-hal yang akan membuat terus bertahan dan tidak akan pernah berhenti…!

3. Kelompok yang Berpuas Diri

Kelompok yang ketiga ini berhasil naik lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kedua. Kelompok ini tidak menyerah ketika menghadapi medan yang sulit maupun hawa dingin yang menusuk. Kelompok ini tetap bersemangat untuk mencapai pemandangan yang indah. Sampailah kelompok ini disuatu tempat yang cukup indah pemandangannya, ada bunga edelwis disana-sini, demikian juga tempatnya cukup nyaman untuk beristirahat. Mereka sangat senang dengan pendakian yang telah mereka capai, itu sebabnya mereka memutuskan untuk berhenti. Buat apa mendaki lebih tinggi kalau dari tempat itu mereka sudah melihat pemandangan yang cukup bagus?

Jangan biarkan “keindahan edelwis” dan “sedikit pemandangan” jadi berpuas diri yang akhirnya membuat tidak pernah mencapai puncak sukses. Kesuksesan yang didapat saat ini tidak boleh membuat berpuas diri. Terus melangkah hingga mencapai puncak sukses !!

4. Kelompok Pemenang Sejati

Semakin tinggi puncak yang didaki, akan semakin berat pula halangan dan tantangan. Namun, semakin tinggi puncak yang didaki maka semakin indah juga pemandangannya. Jikia ingin meraih puncak sukses, jangan pernah bersedia dihentikan oleh apapun dan siapaun juga. Jangan pernah bersedia dihentikan dengan penolakan, kegagalan, gosip, iri hati, pemecahbelahan atau rasa sakit yang dialami. Demikian juga, jangan pernah bersedia dihentikan oleh “edelwis” atau rasa berpuas diri saat mengecap sedikit kesuksesan. Raih puncak sukses, miliki mental pemenang…..!!!!

Eko Sumarsono, ST

Monday, June 16, 2008

Kapan Orang Miskin Mengenyam Pendidikan Layak

Beberapa hari yang lalu, Sukirman sibuk menawarkan sepeda motor satu-satunya yang ia miliki. Padahal sepeda motor itu salah satu sarana transportasi untuk bisnis makanan yang ia tekuni selama ini. Akibat kenaikan BBM yang berimbas pada makin besarnya biaya produksi, membuat ia tidak mampu bertahan lagi. Apalagi putra bungsunya sebentar lagi sudah mulai masuk Sekolah Dasar. Dan bukan rahasia lagi, untuk masuk sekolah tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Memang, di negeri ini sebuah bangku sekolah itu harus "dibeli" dengan harga yang mahal, yang begitu berat dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Jadi lengkap sudah penderitaan yang di alami Sukirman.

Di era sekarang ini, untuk mendaftar sekolah saja tidak semudah dibandingkan dengan era 10 tahun yang lalu. Di Batam misalnya, karena tidak sebanding antara pertumbuhan penduduk dengan pertambahan jumlah sekolah negeri maka dampaknya adalah semakin banyak siswa yang tidak tertampung. Ini tentu akan menimbulkan persoalan baru yang sekiranya tidak cepat diantisipasi maka akan berdampak pada pemiskinan sosial.


Apabila masuk sekolah swasta, maka orang tua harus rela mengeluargan biaya ekstra. Untuk masuk SD saja, diharuskan terlebih dahulu membayar uang “bangku” berkisar antara Rp 2 jutaan atau lebih. Belum termasuk biaya-biaya lain yang mencekik leher, antara lain SPP yang berkisar antara Rp 100.000-Rp 500.000 per bulan (tergantung bergengsi tidaknya sebuah sekolah), uang pakaian seragam, uang buku, uang kegiatan, dan tagihan lainnya dari sekolah. Begitu mahalnya biaya yang dibutuhkan, maka sekolah akhirnya hanya bisa dimasuki mereka yang punya uang, sedangkan mereka yang berekonomi lemah terpaksa harus gigit jari dan mata melotot melihat mereka yang menikmati cerianya bangku sekolah dan atau bila memaksa akan menjadi lenih miskin gara-gara sekolah.

Disatu sisi kita mesti mengacungkan jempol atas upaya orang tua untuk menyelamatkan masa depan anak-anak mereka pada suatu tempat yang bernama “sekolah”. Tidak sedikit diantara orang tua yang rela menggadaikan segalanya demi masa depan sang anak. Bagi orangtua, sekolah tampaknya masih dijadikan pilihan utama yang bisa mengubah nasib anak-anak mereka.

Itulah potret negeri ini, negeri yang gemah ripah loh jinawi tata tenterem kerta raharja kata sang dalang, “negeri tanah surga karena tongkat kayu dan batu jadi tanaman” kata penyanyi Koes Ploes tapi mayoritas masyarakatnya yang miskin tidak bisa menikmati pendidikan layak. Ironi memang….

Semenjak globalisasi ala “konsensus Washington” menjadi program utama yang dianut mentah-mentah bangsa ini, sejak itu pula pemiskinan masyarakat seakan menjadi tujuan utama bangsa. Begitu pesat pertumbuhan masyarakat miskin yang semakin sulit untuk menikmati pendidikan, pelayanan kesehatan, tempat tinggal yang memadai, dan pekerjaan yang layak. Globalisasi adalah skenario yang telah sukses meluluhlantakkan peradaban bangsa Indonesia.

Tidak kalah mengerikan adalah diperbolehkannya kepemilikan asing sampai 49 persen dibidang usaha Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Non Formal. Angka 49 persen kepemilikan asing di semua tingkat pendidikan semakin memperjelas konsep liberalisasi pasar yang justru diamini para pengambil kebijakan negeri ini.

Pendidikan merupakan sebuah upaya dalam pengembangan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, disamping menjadikan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mempunyai aklak yang mulia. Pendidikan bukan sebatas perhitungan untung-rugi, tapi lebih jauh lagi adalah ruh dan nilai “ideologi” suatu bangsa.
Bukan rahasia lagi bahwa pendidikan model pasar telah menjadi mesin produksi yang harus bekerja terus-menerus dengan logika "efektivitas dan efisiensi" untuk menciptakan "generasi intelektual instan". Model pendidikan seperti ini kemudian mengesampingkan sebuah proses pendidikan yang di dalamnya terdapat titik-titik pencerahan dan pembebasan manusia dari keterkungkungan. Hasil dari proses pendidikan yang hanya pada logika berfikir “untung-rugi” ini, meminjam istilah HM. Amin Rais akan menciptakan belukar nilai, belukar Weltanschaung dan belukar moral serta etika yang justru akan melahirkan generasi bermental inlander dan cenderung korup.

Sebuah pertanyaan dan kenyataan pahit yang jelas dihadapan kita adalah mengapa Pemerintah tidak dapat memenuhi amanat pasal 31 ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”? Mengapa amanat Undang-Undang yang demikian penting diabaikan oleh pemerintah?

Jawabanya adalah karena pemerintah tidak punya cukup uang. Sumber daya alam kita sudah dikuasai pihak asing, perairan nasional kita sudah didominasi asing, lebih dari 50 persen perbankan nasional dikuasai asing, BUMN-BUMN kita sudah diambil-alih asing, dan yang kita kuasai sekarang adalah sekitar 40 persen masyarat Indonesia yang berada dibawah lapisan kemiskinan dan tidak mempunyai hak untuk mengenyam pendidikan layak.
Lebih ironi lagi, hingga saat ini mereka yang berkantong tebal (termasuk para pengambil kebijakan) justru dapat menikmati pendidikan bermutu diluar negeri meski harus mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah perbulannya. Pertanyaannya apakah ini yang disebut “keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” sementara masih banyak masyarakat yang hanya bermimpi untuk mengemyam pendidikan layak….

Sekalipun demikian, namun optimisme untuk menapak jalan yang lebih baik harus tetap dibangkitkan. Berbagai cara dan upaya guna memperbaiki system pendidikan yang sudah mengarah pada gaya kapitalisme harus terus dilakukan. Pemerintah sebagai pengambil kebijakanya, swasta dengan community social responsibility dan masyarakat “mampu” dengan kepekaan sosialnya harus bersatu padu mengupayakan suatu sistem pendidikan bermutu yang bisa dijangkau oleh semua elemen masyarakat, bukan pendidikan yang semata-mata hanya berfikir untung-rugi, bukan pendidikan yang menipu bangsa, dan bukan pendidikan yang korup dengan menjadikan pelaku-pelaku pendidikan sebagai “pimpinan-pimpinan proyek”

Pendidikan bermutu tapi terjangkau (murah) adalah keharusan demi menyelamatkan negeri ini, karena tolak ukur maju tidaknya suatu negara sangat tergantung dari seberapa besar peran pendidikan dapat menyentuh semua lapisan masyarakatnya. Dan yang paling penting adalah, Pendidikan layak (bermutu) bisa dinikmati masyarakat miskin dan tidak membuat masyarakat menjadi miskin…………

Oleh: Eko Sms
Ketua Inisiator Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Provinsi Kepulauan Riau, Aktivis Pemuda Muhammadiyah Kepri.

Refleksi untuk Generasi Muda

Tulisan ini penulis sampaikan sebagai bahan refleksi Generasi muda untuk melihat berbagai persoalan bangsa yang memang sudah demikian semrawut. Generasi muda sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa sudah seharusnya peka dan peduli dengan agenda-agenda globalisasi yang pada akhirnya menyandera bangsa Indonesia untuk kepentingan korporasi-korporasi asing (lebih dominan USA = United State Arogan), dan lebih parah lagi agenda-agenda tersebut di support para pengambil kebijakan kita. Lihatlah betapa kekuatan-kekuatan asing sudah mengintervensi kita dengan segala kebijakan yang menghancur-leburkan bumi pertiwi ini.

Pertanyaan dari fakta tersebut adalah .... Mengapa jutaan hektar hutan yang sudah gundul tidak dihijaukan kembali? Karena tidak ada uang.

Mengapa senjata dan peralatan militer kita sudah banyak yang usang dan tidak diperbaharui? Padahal TNI yang kyat dan tangguh dengan peralatan militer yang modern dan canggih mutlak diperlukan untukmengawal keutuhan NKRI dari rongrongan eksternal maupun internal. Karena tidak ada uang.

Mengapa anggaran untuk menanggulangi demam berdarah, flu burung dan epidemi lanilla tidak memadai? Karena tidak ada uang.

Mengapa alokasi APBN bidang pendidikan kita hanya 8 sekian persen saja dari amanat undang-undang yang seharusnya 20 persen. Padahal pendidikan merupakan ”roh” bangkit tidaknya statu bangsa. Karena tidak ada uang


Mengapa pencurian dilautan kita, kita biarkan merajalela? Mengapa kita tidak membeli papal-kapal patroli yang dapat menekuk papal para perompak kekayaan laut kita? Karena tidak ada uang.

Mengapa infrastruktur kita, jalan dan jembatan hampir diseluruh bagian Indonesia sudah lama demikian buruk dan tidak direkonstrukdi? Demi kenyamanan rakyat dan demi kelancaran ekonomi roda? Karena tidak ada uang.

Mengapa sekitar 40 % rakyat Indonesia berada dilapidan bawah kemiskinan dan belum beringsut dari nasibnya yang tetap subsistem, hidup dicekam kemiskinan dan seolah tanpa harapan? Karena tidak ada uang.

Mengapa harga BBM naik terus dari tahun ketahun yang akibatnya semakin mencekik leher rakyat. Karena tidak ada uang. Jadi mengapa Indonesia menjadi negara miskin bin melarat? Menjadi negara yang tidak punya uang cukup untuk menbangun masa depannya? Sehingga menjadi negara yang sarat hutang yang sudah kecanduan? Bukan negara gemah ripah lohjinawi tata tentrem karta raharja, seperti kata kakek-nenek kita dulu? Atau negara kolam susu, negara dimana tongkat kayu dan batu jadi tanaman seperti kata Koes Plus?

Jawabannya adalah karena kepemimpinan nasional kita bermental inlander (meminjam istilah Prof. Dr. HM Amin Rais), yang hanya mementingkan kepentingan pribadi, kroni dan kelompok. Korupsi pribadi, korupsi kolektif dan korupsi yang menyandera negara (state capture corruption) sudah menjadi pemandangan lumrah dinegeri ini. Berbagai kebijakan yang dihasilkan cenderung tidak berpihak pada rakyat, terbukti dengan banyaknya kebijakan yang menyandera negara untuk kepentingan koorporasi asing yang pada akhirnya menjerumuskan negara ke jurang kehancuran.

Diterbitkannya UU No. 10 / 1998 semakin mensiratkan betapa kehancuran perbankan nasional kita sudah didepan mata. Elite nasional kita sepertinya sudah gila dengan mengeluarkan kebijakan tidak adanya batasan kepemilikan asing sahan perbankan nasional, karena investor atau badan hukum asing boleh memiliki hingga 99 persen saham bank Indonesia. Angka 99 persen itu merupakan angka ajaib yang membuka pintu penjajahan ekonomi Indonesia semakin terbuka. Padahal, Amerika Serikat sebagai pemimpin puncak globalisasi dan liberalisasi ekonomi saja membatasi kepemilikan asing diperbankan nasionalnya hanya sampai 30 persen. Gila nggak ? Dampaknya…? Saat ini 6 dari 10 bank terbesar di Indonesia sudah dimiliki oleh pihak asing dengan kepemilikan mayoritas. Hebatnya lagi, pihak asing bisa membeli bank-bank tersebut dengan harga 8 – 12 % dari total biaya rekapitalisasi dan restrukturisasi perbankan yang dikeluarkan oleh negara. Negara pun maíz harus membayar bunga obligasi sekitar Rp. 50 – 60 Trilyun setiap tahun ingá tahun 2030. Ruar Biasa….!!

Tahun 2003 pemerintah mengeluarkan UU no 19 / 2003 tentang BUMN adalah UU yang pertama di Indonesia yang memberikan landasan hukum eksplisit terhadap pelaksanaan privatisasi. Namur sayangnya UU tersebut justru menjadi tameng pengambill kebijakan yang secara membabi buta mencari keuntungan dengan menjual sebanyak-banyaknya BUMN kita, bukan berdasar rujukan kedaulatan dan kemakmuran masyarakat Indonesia. Penjualan Indosat merupakan salah satu contoh yang paling riil. Lebih gila lagi, tahun 2008 tanda-tanda privatisasi BUMN secara kalap semakin terlihat nyata. Komite privatisasi preusan BUMN sudah membuat daftar 44 BUMN yang akan dijual. Ruar Biasa…!!

UU No 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi justru memunculkan pengelolaan migas yang amburadul. Dari produksi minyak nasional sebesar sekitar satu juta barel per hari sekarang ini sudah didominasi oleh korporasi asing (dimana pertamina hanya memproduksi sekitar 109 ribu barel perhari). Maka jangan heran ketika Indonesia sebagai negara penghasil minyak dan gas terbesar justru kekurangan bahan bakar. Kalau sebagian besar sumber energi kita dikuras oleh pihak asing (dan tidak transparan), maka secara rasional berapa lama negara kita akan mampu bertahan secara ekonomi? Seberapa bebas keputusan politik bisa diambil oleh para pemimpinnya? Dan yang lebih memprihatinkan lagi seberapa mal harga yang harus dibeli oleh rakyatnya dari harga BBM, TDL, ingá tarif jalan tol? Ruar Biasa….!!

Dan kebijakan-kebijakan lainnya….

Pertanyaanya adalah……, Bila sumber daya alam kita sudah dipersembahkan kapada pihak asing, perairan nasional kita sudah didominasi asing, lebih dari 50% perbankan nasional dikuasai asing, telekomunikasi juga dipegang asing (Indosat dimiliki Temasek Singapura, disamping 35% saham Telkom dan 98% saham XL juga milik asing), industri otomotof juga dikuasai asing, bahkan perjanjian kerjasama pertahanan (DCA) dengan Singapura juga telah merugikan kepentingan Pertahanan Keamanan Indonesia, lantas apa yang perlu dilakukan supaya semakin sempurna cengkeraman asing atas Indonesia, supaya semakin sempurna kehancuran Indonesia? Aneh memang, negara yang kaya raya sumber daya alam justru Semarang ini mayoritas penduduknya miskin…..

Apapun yang sudah terjadi kita harus tetap optimis untuk membenahi Indonesia yang tercinta ini. Saatnya kepemimpinan alternatif, yakni kepemimpinan Muda yang dijiwai semangat nasionalisme yang ditunaikan dengan kejujuran dan kerja keras. Hanya kepeminpinan mudalah menurut hemat penulis yang mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran yang lebih dalam lagi. SAATNYA YANG MUDA MEMIMPIN……………

Thursday, April 10, 2008

Akankah Guru Honor Sejahtera ?

Oleh: Eko Sumarsono
(Wakil Ketua DPD KNPI Prov Kepri; ketua DPD IMM Prov Kepri)

....... Tanpa sebuah kepalsuan semua guru meyakini guru artinya Ibadah.
Tanpa sebuah kemunafikan semua guru berikrar mengabdi kemanusiaan
Tapi dunianya ternyaa tuli setuli batu… tak berhati
Otonominya, kompetensinya, profesinya hanya sepuhan pembungkus rasa getir
Tatkala dunianya tidak bersahabat tidak mungkin menjadi guru yang Guru
………………..
Mungkinkah berharap yang terbaik dalam kondisi yang terburuk?
Kenapa ketika orang menangis kami harus tetap tertawa?
Kenapa ketika orang kekenyangan kami harus tetap kelaparan?
………………..



Penggalan Litani (senandung kehidupan, doa dan harapan) karya Prof. Dr. H. Winarno Surakhmad yang pernah dibacakan dalam peringatan hari guru ke-60 di Stadiun Manahan Surakarta pada hari Minggu 27 November 2005 tersebut menggambarkan betapa ironisnya nasib yang harus diterima oleh sosok yang bernama GURU.

GURU, menjadi pilar utama dalam dunia pendidikan dengan tugas utama yakni mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada setiap jenjang pendidikan, dan dengan tujuan menciptakan individu-individu yang merdeka, matang, bertanggung jawab dan peka terhadap realitas sosial. Maju atau tidaknya suatu negara tergantung dari seberapa besar peran dan kontribusi sosok yang bernama GURU. Maka tidak salah lagi ketika pasca perang dunia pertama, yakni pasca dijatuhkannya bom atom oleh tentara sekutu di Nagasaki dan Hiroshima, yang pertama dilakukan oleh Jepang adalah mendata berapa jumlah guru yang masíh hidup. Terbukti dengan begitu sangat menghargai peran guru, dalam kurun waktu yang tidak begitu lama Jepang sudah menjadi negara Sangat di segani di dunia.

Guru tetaplah guru, baik guru swasta (honorer) maupun guru negeri adalah sama dan sebangun, tidak ada bedanya dalam tugas dan tanggung jawab. Ketika terkait dalam tuntutan profesionalnya, semua sama-sama memerlukan akses informasi dan teknologi yang memadai. Dalam hal pelaksanaan amanat Undang-Undang No 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, baik guru swasta (honorer) maupun guru negeri juga sama-sama sebagai ujung tombak pendidikan dalam hal pengembangan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan bangsa, disamping dalam mewujudkan tujuan Undang-Undang tersebut yakni untuk berkembangnya kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mempunyai aklak yang mulia.

Jasa dan pengorbanan guru tidak akan dapat dibanding dengan nilai apa pun juga. Apapun usaha yang dilakukan pemerintah tidak akan pernah dapat senilai dengan apa yang sudah diberikan oleh guru. Bahkan dalam beberapa lirik lagunya itu, Sartono menyebut Guru sebagai “pelita dalam kegelapan, laksana embun penyejuk dalam kehausan, patriot pahlawan bangsa Tanpa tanda jasa”.

Namun ada satu hal yang harus di garis bawahi bahwa guru bukanlah malaikat. Mereka tetap saja sebagai manusia biasa. Dalam perjuangannya, mereka juga memerlukan kekuatan materi untuk penyangga kehidupannya. Bentuk pengharapan mereka akan materi adalah hal yang wajar adanya. Namun realita yang terjadi adalah masih adanya gaji guru yang lebih rendah dari UMK (Upah Minimun Kota), yang tak ubahnya gaji para pekerja kasar ataupun pembantu rumah tangga yang tidak memerlukan keahlian apapun dalam menjalankan pekerjaannya.

Mungkin beruntung bagi guru negeri yang standar gajinya sudah mengikuti standar gaji PNS lainnya, yakni minimal sama atau sudah melampaui UMK. Apalagi bagi yang sudah mengikuti sertifikasi pendidikan, mungkin tidak terlalu risau lagi. Sementara guru swasta / honorer, yang besarnya gaji / pendapatan ditentukan oleh lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta tempatnya bekerja, pada umumnya menerima lebih kecil dibandingkan dengan UMK.

Contoh Chairul, seorang guru honor sekolah negeri di Batam yang dari pengabdiannya mendapat gaji sebesar Rp. 362.500. Pendapatan tersebut didapat dari total jam mengajar yang diambilnya yakni 29 jam dengan upah Rp. 12.500 / jam (Perhitungan jumlah jam belajar dalam satu bulan adalah sama dengan jumlah jam yang diambilnya dalan satu minggu). Masih beruntung Choirul mendapatkan insentif dari Pemerintah kota Batam meski jumlahnya hanya Rp. 200.000,- perbulan dan Insentif dari pemerintah provinsi Rp. 250.000,- perbulan. Jadi total Gaji yang diterimanya adalah Rp. 812.500,- (delatan ratus dua belas ribu lima ratus rupiah). Itupun masih dalam perhitungan secara matematis, karena insentif yang diberikan oleh Pemko Batam adalah per 3 bulan dan dari pemerintah provinsi Kepri adalah per 6 bulan. Berarti sebelum menerima insentif tersebut, Choirul hanya menerima Rp. 362.500 perbulannya. Bandingkan dengan UMK Kota Batam yang jumlahnya Rp. 960.000,- dan itu pun masih di bawah KHL (kemampuan Hidup Layak).

Bagaimana bisa berlangganan koran, membeli buku maupun mengakses Internet untuk mengembangkan wawasan dan profesionalisme, sedang untuk biaya hidup di Batam saja masih jauh dari cukup. Namun ketika terjadinya keterpurukan dalam bidang pendidikan di negeri ini maka guru tetap di anggap yang paling bertanggung jawab. Bak buah simalakama, dimakan bapak mati tidak dimakan ibu mati.

Ketidakjelasan dan Ketidakadilan Regulasi

Saat membuka The Seventh E-9 Ministerial Review Meeting on Teacher Education and Training di Nusa Dua, Bali, Selasa (11/3), Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan dunia pendidikan memiliki tiga komponen yakni sistem, pendanaan, dan guru. Jika sistem pendidikan sudah baku, pendanaan sudah proporsional, tapi kualitas guru masih dibawah standar, maka upaya pengembangan pendidikan akan tetap stagnan. Jadi untuk perubahan ke arah lebih baik, maka untuk peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru tidak bisa ditawar lagi.

Semangat demikian hendaknya menjadi dasar bagi pemerintah daerah di dalam mengambil kebijakan-kebijakan bidang pendidikan. Dengan menempatkan kesejahteraan guru secara proporsional, maka profesionalisme guru akan semakin meningkat. Guru negeri (PNS) maupun guru swasta (honorer) seharusnya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, dalam sistem penggajian pun harus dibuat regulasi yang sama dan adil.

Kebijakan perhitungan upah atau penghasilan bagi guru swasta / honor yang selama ini masih menggunakan standar perhitungan pada minggu pertama dalam satu bulan Sangatlah tidak manusiawi. Bayangkan berapa pendapatan seorang guru swasta / honor bila hanya dihitung berdasar jumlah jam mengajar pada minggu pertama, sementara mereka harus mengajar empat minggu dalam sebulan. Artinya, bila seorang guru honor mendapat jatah mengajar dua puluh jam dalam seminggu, maka dalam satu bulan ia hanya menerima honor sebesar 20 kali honor rata-rata per jam. Bila sekolah menerapkan kebijakan upah per jam adalah Rp. 12.500 maka pendapatan guru tersebut adalah Rp. 250.000 dalam satu bulan. Padahal, dalam sebulan ia minimal harus tampil di sekolah yang bersangkutan 20 kali empat minggu yaitu 80 jam pelajaran. Sangatlah ironis ketika gaji seorang guru ternyata lebih kecil dibangdingkan dengan gaji Pembantu Rumah Tangga yang hanya lulusan Sekolah Dasar.

Di lain pihak, mungkin kita sering menjumpai guru-guru negeri dan di sekolah-sekolah swasta “elit” yang berpenampilan modis, lengkap dengan dasinya dan berkendaraan motor keluaran terbaru bahkan mobil pribadi. Apa dan siapa yang salah? Mengapa jurang perbedaan tersebut begitu besar?

Pemberian insentif bagi guru juga tidak sepantasnya pilih kasih. Guru honorer / swasta juga berhak mendapatkan insentif dari pemerintah dengan jumlah yang sama dengan guru-guru yang lain.

Namun dengan alasan pembenaran klise bahwa anggaran pendidikan yang terbatas, beberapa pemerintah daerah/kota sering kali mengeluarkan regulasi ketidakadilan tersebut. Demikian juga yang dilakukan pemerintah kota Batam, dalam pemberian insensif bagi guru terkesan pilih kasih. Bagi guru negeri (PNS), semua mendapatkan insentif sebesar Rp. 500.000/bulan, namum bagi guru honor terbagi atas tiga golongan. Pertama; mereka yang mendapatkan Rp. 500.000/bulan, kedua; mereka yang mendapatkan Rp. 200.000/bulan dan ketiga; mereka yang tidak mendapatkan insentif tersebut sama sekali.

Tentu tidak proporsional jika pemerintah menuntut mutu pembelajaran yang berkualitas, sementara pemerintah melupakan aspek-aspek strategis yang menentukan kesejahteraan guru secara merata..

Thursday, March 27, 2008

ISTRI SEMPURNA

Berikut tip's 5 (lima) Rahasia Istri Sempurna:

  1. Seorang Istri yang cantik, pintar bersolek, memasak dan mengurus rumah adalah hal yang penting.
  2. Seorang Istri yang periang, enerjik, dapat membuat kita tertawa dan menghibur di kala susah juga penting.
  3. Seorang Istri yang pengertian, saleh, jujur taat beribadah dan dapat dipercaya sangatlah penting.
  4. Seorang Istri yang dapat memahami dan memuaskan anda secara lahir bathin dan di tempat tidur juga sangatlah penting.
  5. Tapi yang paling penting adalah, keempat istri istri tersebut di atas tidak saling mengenal satu sama lainnya

HE...HE...HE...

Tuesday, March 25, 2008

PM Singapura & PM Batam Jalin Hubungan Kerjasama.

Kamis – Sabtu, 20 – 22 Maret 2008 merupakan hari yang cukup melelahkan bagi penulis. Saat itu datang kunjungan Pemuda Muhammadiyah (PM) Singapura sebanyak 12 orang (delegasi) ke Batam guna menjalin silaturrahmi dan sekaligus rencana hubungan kerjasama dalam berbagai aspek, termasuk rencana kerjasama bidang ekonomi (bisnis) dengan Pemuda Muhammadiyah (PM) Kota Batam. Kebetulan sekali dalam struktur Pemuda Muhammadiyah Kota Batam, penulis diamanahi sebagai Sekretaris hingga tahun 2011.

Ke dua belas delegasi Pemuda Singapura tersebut adalah: Mohd Adib Bin Mohd Suhaimi (ketua pengerusi Pemuda Muhammadiyah Singapura), Muhammad Shamin Bin Mohamed Sidek (Wakil Pengerusi), Muhammad Nazmi Bin Mustafa Kemal (Sekretaris), Isamuddin Bin Abul Latiff (Penolong Bendahara), Hardian Bin Hassan (Anggota), Muhammad Ilham bin Zulkifli (anggota), Muhammad Zharfan Bin Mohd (anggota), Handi M Agus (Publication), Muhd Afif Muhaimin Bin Sapiee (anggota), Muhammad Sarfi Bin Mohamed Shis (anggota commite), Muhammad Dzar Bin Ismail (anggota commite) dan Muhammad Nor Hisham Bin Sohne (Angota Media dalam Commite).

Rombongan Pemuda Muhammadiyah Singapura sampai di Pelabuhan Internasional Batam Center hari kamis, 20 maret 2008 pukul 22.00 WIB, yang dijemput langsung oleh Pimpinan-pimpinan Pemuda Muhammadiyah Kota Batam (ketua, sekretaris, bendahara, wakil-wakil ketua, wakil-wakil sekretaris dan beberapa nggota). Rombongan kemudian menuju Hotel PIH Batam center, dan disambut langsung oleh Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah M. Husin dan Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah Bob Fadlian yang sudah lebih dulu sampai di Batam.

Rangkaian-rangkaian kegiatan dimulai pada hari jumat tanggal 21 maret 2008. Sejak pukul 08.30 WIB rombongan menuju Panti Asuhan Muhammadiyah di Nongsa, dibawah pembinaan Bapah Said Singgih. Ditempat ini rombongan Pemuda Muhammadiyah Singapura berdialog langsung dengan beberapa pimpinan panti asuhan dan sekaligus anak-anak yatim / piatu. Dalam dialog tersebut ada beberapa point yang dibahas, termasuk rencana Pemuda Muhammadiyah mengupayakan pembiayaan mandiri Panti Asuhan Muhammadiyah Nongsa.

Perjalanan dilanjutkan menuju Masjid Raya Batam Center, guna menunaikan Sholat Jumat. Tepat pukul 14.00, rombongan tiba di Kompek Perguruan Muhammadiyah ASEAN di Tembesi Batu Aji, yang kemudian dilanjutkan dengan agenda ramah tamah dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Riau, Pimpinan Wilayah Aisyiah Provinsi Kepulauan Riau, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Batam, Pimpinan Daerah Aisyiah Kota Batam, Pimpinan-Pimpinan Cabang Muhammadiyah se Kota Batam dan Pimpinan-pimpinan Organisasi Otonom Muhammadiyah se Kepulauan Riau.

Dalam season ramah tamah tersebut, ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Riau Dr. Chablullah Wibisono menyambut baik rencana kerjasama Pemuda Muhammadiyah Singapura dan Pemuda Muhammadiyah Kota Batam. Beliau juga mengarahkan upaya-upaya optimalisasi lahan Muhammadiyah di Batam (seluas 12 Hektar) agar benar-benar dijadikan sebagai pusat Kaderisasi Muhammadiyah ASEAN sebagaimana rencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah beberapa tahun yang lalu.

Selesai makan malam, acara dilanjutkan dengan materi Strategi Dakwah Muhammadiyah di ASEAN yang disampaikan oleh Bapak Imbalo Iman Sakti, salah satu Pimpinan Wilayah Muahammadiyah Kepulauan Riau. Dalam materi tersebut, pemateri lebih menekankan upaya dan strategi dakwah Muhammadiyah dalam menjawab persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan, lintas Negara ASEAN.

Sabtu 22 maret 2008, sejak pukul 08.00 WIB rombongan menuju ke SMP dan SMA Muhammadiyah Batam yang ber alamat di Batu Aji guna melakukan kajian tentang strategi bidang pendidikan. Dari dialog dengan kepala sekolah, didapat kesepakatan tentang adanya pertukaran murid dan guru dengan beberapa amal usaha pendidikan Muhammadiyah Singapura yang waktunya akan ditentukan kemudian.

Kegiatan dilanjutkan menuju kantor Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Muhammadiyah Kota Batam yang sekaligus menjadi kantor Pemuda Muhammadiyah Kota Batam. Ditempat ini dibahas secara umum rencana kerjasama Pemuda Muhammadiyah Singapura dengan Pemuda Muhammadiyah Kota Batam dalam berbagai bidang kegiatan, antara lain: Bidang Organisasi, Dakwah, Pendidikan, Litbang, Olahraga, Kaderisasi, Sistem Informasi (IT), Bidang Ekonomi, Buruh dan Tenaga Kerja serta pariwisata. Pembahasan secara spesifik di rencanakan saat kunjungan balik Pemuda Muhammadiyah Batam ke Singapura.

Tepat pukul 15.00 WIB, Pemuda Muhammadiyah Singapura meninggalkan Kota Batam dengan banyak pekerjaan Rumah yang nantinya akan diselesaikan bersama-sama dengan Pemuda Muhammadiyah Kota Batam.

Alhamdulillah selesai sudah kewajiban menjamu tamu yang harus kami lakukan, meski dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan-kekurangannya. Kepada Saudara-saudara Pemuda Muhammadiyah Singapura kami sampaikan permohonan maaf bila dalam penyambutan kami ada yang tidak berkenan di hati.

Terakhir kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
Ayahanda Chablullah Wibisono (Ketua PWM Provinsi Kepulauan Riau)
Ibunda Indrastuti (Ketua PWA Provinsi Kepulauan Riau)
Ayahanda Imam Bachroni (Ketua PDM Kota Batam)
Ayahanda Emtizar Karyan (PWM Provinsi Kepri)
Ayahanda Suparjan Towiharjo (PWM Provinsi Kepri)
Ayahanda Hendri Mulya (Ketua PW. PMB Provinsi Kepri)
Ayahanda Imbalo Iman Sakti (PWM Provinsi Kepri)
Ayahanda Aris Muryasani (PWM Provinsi Kepri)
Kakanda Syahrial (Sekretaris PPWM Provinsi Kepri)
Segenap Pengurus Pemuda Muhammadiyah Kota Batam
Semua pihak yang tidak dapat kami tulis satu persatu.

(E-sms ).

Saturday, March 22, 2008

Indonesia dimata seorang Blogger Malaysia

Beberapa saat yang lalu penulis mendapatkan sebuah email dari seorang temen yang isinya agar mem-flag sebuah website yang berisi blog dari Malaysia yg menjelek-jelekan bangsa Indonesia. Kemudian penulis membuka blog yang dimaksud untuk sekedar tahu apa isi blog tersebut, atau minimal ingin tahu pandangannya tentang Indonesia. Tiba-tiba darah mendidih, perasaan marah dan lain-lain berbaur menjadi satu. Rasa nasionalisme penulis kembali terbangkitkan….

Penggalan-penggalan blog tersebut sebagai berikut:

Indon esial - bangsa koeli, PATI & kriminal… indon dimana-mana pun akan tetap diinjak-injak, dunia meladeni indon umpama koeli... Ganyang indon!!!... Indon... dimana-mana bikin ulah....
Garuda pancagila indon….. indon ibarat lalat dan langau di Malaysia... membawa penyakit, masalah dan menyemakkan

Dan lain-lain…. alamat blognya: http://ihateindon.blogspot.com atau klik disini

Sejenak penulis merenung dan kembali merenung…. Tidak tahu harus berbuat apa. Kalau harus marah, kepada siapa harus marah… Kalau harus bertanya siapa yang salah, toh ada juga kesalahan yang kita lakukan akibat kebijakan pemerintah yang tidak pro kerakyatan, pro keadilan, pro kesejahteraan rakyat dll…

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, itu kata seorang guru saat penulis masih di Sekolah Dasar dulu. Kenyataannya benar, Indonesia memang besar, ini dapat di lihat dari rumah pejabat yang besar dan ada dimana-mana, perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki para pejabat dan kroninya, korupsi secara pribadi maupun kolektif dalam jumlah besar, pengiriman TKI tanpa skil secara besar-besaran, rakyat miskin yang jumlahnya cukup besar, bencana besar-besaran yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, dan lain.lain… Intinya BESAR dan BESAR.

Inilah realita yang terjadi dengan bangsa Indonesia saat ini. Tidak cukup kalau hanya sekedar mem fleg blog tersebut. Namun lebih dari pada itu adalah aksi riil apa yang harus kita lakukan agar peristiwa yang ada dalam cerita blog tersebut tidak pernah lagi terjadi pada masyarakat dan bangsa Indonesia. Kita harus berbuat…., dari hal terkecil yang bisa kita lakukan. Percuma kita marah, kita geram kalau kita tidak melakukan apa-apa. Kita harus menjadi SOLUSI….
Solusi atas diri kita….
Solusi atas masyarakat dan lingkungan disekitar kita…
Solusi atas Bangsa Indonesia…..!!

Saatnya kita songsong perubahan bangsa dengan kebersamaan.
Sekali merdeka bukan hanya tetap merdeka,
Namun sekali merdeka harus merdeka sekali…,
Merdeka secara lahiriah maupun jasmaniah…

Thursday, March 13, 2008

Ternak Uang lewat Ponsel: Mau....??

Sebuah program peluang usaha mandiri yang dikembangkan oleh PT. STARSINO MILLENIA UTAMA, perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi voucher pulsa All Operator dan jasa konsultan dengan berbasis teknologi. Dengan pengalaman dan kepercayaan yang dibangun dengan provider telekomunikasi (Mobile-8, Telkomsel, Indosat, Exelcomindo, Bakrie Telecom, Smart Telecom, Hutchison, dsb) maupun Authorized Dealer provider.

Keunggulan:
• Semua computerisasi
• All Operator
• Harga Voucher Super Murah
• Transaksi CeCar
• Menjangkau Nusantara
• WEB Reporting
• PUSAT Informasi
• E – MALL
• E – Commerce


BONUS - BONUS

1.Bonus Penjualan Pulsa Langsung, akan diterima saat anda menjual (transaksi) pada orang lain, dengan harga jual ditentukan sendiri oleh anda.
2.Bonus Saldo, sebesar Rp. 15.000 langsung anda terima saat mendaftar sebagai anggota/member.
3.Bonus Saldo Arisan Nasional sebasar Rp. 40.000 dari aktivasi member secara nasional.
4.Bonus Transaksi Pulsa (Passive Income) dari setiap transaksi mitra anda sampai kedalaman / level 6 (total Rp. 250, per transaksi) yang dikirim secara mingguan setiap hari senin.
5.Bonus Sponsor sebesar Rp. 20.000 (bila mencapai Rp. 100.000 secara otomatis digunakan untuk pendaftaran sistem Binary dengan bonus yang lebih dahsyat, tanpa mencari mitra baru lagi)
6.Bonus Extra Sponsor sebesar Rp. 10.000 akan diterima jika orang yang anda spondori langsung berhasil mensponsori 5 orang (aktivasi sistem binari otomatia)

Orang-orang yang sudah anda sponsori secara otomatis telah disusun dalam sistem binari (2 kaki) dibawah anda, tanpa perlu repot untuk menyusunnya. Sistem komputer akan mengisi jaringan lemah yang dapat menghasilkan bonus untuk anda.

7.Bonus Pasangan sebesar Rp. 105.000 – Rp. 525.000 perhari

8.Bonus Prestasi: Tas Kerja, Handphone, Tour, Laptop, Sepeda Motor dan Mobil Avanza.
9.Bonus Royalti Omzet Pulsa Nasional, diberikan tiap awal bulan jika anda sudah mencapai peringkan Gold.
10.Bonus Royalti Omzet Aktivasi Binari Nasional, diberikan tiap awal bulan khusus Platinum.



M a u ?



LANGKAH PENDAFTARAN / AKTIVASI:

Langkah 1

Calon member menyerahkan uang pendaftaran (registrasi) secara langsung sebesar Rp. 100.000,- atau transfer ke:

Bank Mandiri, No Rekening: 109-00-0455975-3, an. Eko Sumarsono

KET: Bila Transfer, harus ditambahkan 3 (tiga) angka terakhir nomor selluler (HP) Anda . Contoh: Nomor HP Anda 0813 23456 789, maka jumlah yang harus Anda transfer guna mendapatkan steterpin aktivasi adalah Rp.100.789.

Langkah 2

Setelah Transfer, harap kirim sms dengan format sebagai berikut:
INFO.telah transfer untuk aktivasi Rp. 100.789

Lalu kirim ke 0813 6462 0170.

Beberapa saat kemudian anda akan mendapatkan jawaban sebagai berikut:
Sukses, Nomor Staterpin anda adalah 12345678

Langkah 3

Setelah anda mendapatkan no staterpin (8 angka), maka selanjutnya anda melakukan aktivasi guna mendapatkan No ID dan PIN. Caranya:

Ketik:
REGNO STATERPINNAMA ANDAKOTA

Contoh
REG.12345678.SYAHRUL.BATAM

Lalu kirim ke salah satu nomor berikut:

0852 3047 6789
0856 5547 6789
0817 0490 789

Beberapa saat kemudian anda akan mendapatkan No. ID dan PIN, serta saldo awal sebesar Rp. 15.000,-

SEKARANG, ANDA SUDAH MEMPUNYAI PETERNAKAN UANG DARI PONSEL ANDA.

Bila ada yang kurang PAHAM, hubungi:

Eko Sumarsono
Hp. 0813 6462 0170
Email: poetra_mars@yahoo.com


atau klik disini

Terimakasih, SUKSES BERSAMA ANDA .... !!!

Sunday, March 9, 2008

AROGAN

Pada suatu malam, penulis bertemu kembali dengan sahabat Liang Hwa yang kemudian dia bercerita kembali tentang satu kisah...

Di suatu kampung, hiduplah seorang pemuda yang mempunyai hobi mengadu anjing. Guna menyalurkan hobinya, pemuda tersebut kemudian membeli seekor anjing berukuran besar, dari keturunan petarung dan lain-lain, pokoknya tidak ada yang kurang dari anjing tersebut. Anjing tersebut kemudian di beri nama Raja.

Raja ternyata mempunyai bakat petarung yang luar biasa. Setelah melewati masa gemblengan yang cukup berat dari sang pemuda, akhirnya raja menjadi anjing petarung yang tiada dua nya di kampung tersebut. Setiap anjing yang melihat raja kemudian lari terbirit-birit. Bahkan suatu ketika saat sang pemuda mengajak raja berkeliling kampung, anjing-anjing yang lain begitu melihat raja langsung tertunduk takut. Boleh dikata, setiap anjing di kampung tersebut hanya mencium bau raja saja sudah ketakutan

Sang pemuda menjadi bosan dengan hal tersebut karena tidak ada anjing yang bisa di adu dengan raja, yang tentunya sang pemuda tidak bisa menyalurkan hobi yang ia miliki. Kemudian pemuda menantang anjing-anjing di kampung sekitar untuk diadu dengan raja. Namun yang terjadi sama dengan dikampungnya, setiap anjing yang diadu dengan raja menuai kekalahan, bahkan tidak sedikit yang sampai mati. Begitu juga dikampung-kampung yang lain.

Karena tidak ada anjing yang bisa mengalahkan raja, sang pemuda menjadi sombong dan arogan. Setiap melihat anjing yang lain dia mengatakan bahwa anjing-anjing itu tidak berdaya, tidak mempunyai kemampuan, hanya sebagai pecundang dan lain sebagainya....

Ketika melewati pinggiran hutan, sang pemuda melihat ada seorang kakek yang sedang beristirahat di sebuah gubuk dan dilihatnya dia memiliki seekor anjing yang besar tapi sudah tua karena bulu-bulu di tubuhnya sudah rontok semua. Pemuda kemudian membangunkan si kakek. “kek..., bangun sebentar aku ingin mengadu anjing ku dengan anjing yang kakek miliki itu” kata pemuda. “Jangan nak..., aku sudah tua dan dia pun juga sudah tua. Lihatlah betapa bulu-bulunya sudah rontok semua. Kami sudah pensiun...” jawab kakek. “Tidak kek, pokoknya bisa nggak bisa aku ingin mengadu anjingku dengan anjing yang kakek miliki. Aku tidak puas ketika melihat ada seekor anjing tapi belum pernah dikalahkan oleh raja, anjingku. Dia paling hebat di dunia ini dan dia tidak terkalahkan” tantang pemuda dengan kesombongan dan kearoganannya. “Baik.. kalau engkau memaksa maka aku tidak bisa memilih. Ajak dia bermain-main sebentar panglima” kata raja lalu memberikan perintah kepada binatang kesayangannya.

Begitu mendapat perintah dari tuannya, tanpa basa-basi lagi raja dan panglima kemudian langsung saling serang-menyerang. Terjadi pertempuran yang sangat hebat. Satu menit…, dua menit… dan tiga menit telah berlalu. Sang Raja jatuh tersungkur, dan ketika di dekati oleh pemuda ternyata raja tewas dengan tubuh tercerai berai…

Pemuda menjadi heran dengan anjing si kakek, meski sudah tua dan tidak mempunyai bulu lagi namun bias mengalahkan raja dalam waktu yang sangat singkat. “Kek, apa jenis anjing kakek kok begitu mudah bisa mengalahkan raja, padahal di sudah tua sekali. Kakek beli dimana? Kakek beri dia makanan apa? Cara melatihnya bagaimana? “ tanya pemuda dengan menggebu-gebu. “Aku tidak tahu itu jenis anjing apa nak..., tidak ada perlakuan istimewa yang aku berikan kepadanya. Yang aku tahu Cuma satu, anjing yang anak sebutkan itu saat masih banyak bulunya disebut SINGA...” jawab kakek.

O... pantes aja si raja begitu mudah dikalahkah....he....he....he.... kata temenku Liang Hwa mengakhiri ceritanya.

Makna dari cerita tersebut adalah bahwa diatas kekuatan kita masih ada kekuatan lain yang mungkin kita tidak tahu dalam bentuk apa tapi belum apa-apa sudah sering kali kita remehkan keberadaannya. Diatas langit masih ada langit. Manusia diciptakan pasti mempunyai kelebihan dan juga kekurangan. Itu tidak bisa terbantahkan lagi. Hendaknya dengan kekuatan tersebut tidak menjadikan kita sombong dan arogan, apalagi hanya untuk menindas sesama, untuk kepentingan pribadi, untuk memuaskan nafsu hewanismenya.....

E-sms

Friday, March 7, 2008

MENJADI PEMENANG

Beberapa saat yang lalu di Pujasera A1 Nagoya, penulis bertemu dengan seorang sahabat yang sudah cukup lama tidak pernah ada komunikasi baik secara langsung maupun lewat media elektronik. Dia bernama Liang Hwa biasa di sapa dengan sebutan Ahwa. Lewat pertemuan yang tidak begitu lama tersebut, penulis mendapat motivasi yang sangat luar biasa dari satu buah cerita yang dia sampaikan. Kira-kira cerita yang ia sampaikan seperti ini....

Alkisah di suatu daerah, ada seekor elang mempunyai sarang di atas pohon yang cukup besar. Elang tersebut hanya mempunyai satu buah telur. Di bawah pohon tersebut tinggal seekor ayam yang sedang mengerami beberapa telurnya.

Pada suatu hari, si Elang sedang pergi mencari makanan. Tiba-tiba angin bertiup cukup kencang sehingga menyebabkan pohon tempat elang bersarang bergoyang-goyang bak dilanda gempa bumi tektonik. Akibatnya, sarang Elang terhempas dan telurnya jatuh tepat ditempat telur-telur ayam di erami, tanpa diketahui si ayam.

Elang yang malang berusaha mencari telur yang hilang, namun meski dengan berusaha sekuat tenaga namun telur tak jua diketemukan. Hingga pada suatu hari ayam berhasil menetaskan telur-telurnya menjadi ayam-ayam kecil, termasuk Elang kecil. Ayam berfikir mungkin salah satu anaknya berbeda akibat kelainan fektor genetika.

Ketika ayam sedang mengajarkan anak-anaknya mencari makanan, elang mengetahui ada satu diantara anak ayam yang mempunyai kesamaan fisik dengannya. Elang berfikir mungkin itu adalah anaknya yang karena suatu hal menyebabkan telurnya terjatuh dan dierami ayam. Elang kemudian berfikir bagaimana cara untuk membuktikan hipotesa (dugaan) nya.

Pada saat yang tepat, ketika itu elang kecil sedang mencari makan sendirian, elang besar mendekatinya dan mengatakan bahwa dia adalah anaknya, bukan anak ayam. “Tidak” kata elang kecil. “Jelas-jelas aku anak ayam, buktinya aku tidak bisa terbang seperti saudara-saudaraku yang lain” lanjut elang kecil. “Coba kamu kepak-kepakkan sayapmu maka kamu akan bisa terbang seperti aku” kata elang besar dengan penuh keyakinan.

Maka elang kecil mencoba mengepak-mengepakkan sayapnya beberapa kali namun tidak bisa terbang juga. “Benar kan…, jelas aku bukan anak elang, buktinya tidak bisa terbang” kata ayam. “Coba lagi…..” perintah elang besar. Elang kecil kembali mencoba dan berhasil hingga ketinggian 5 meter , namun kemudian terjatuh lagi. “Benar kan…, aku sudah mencoba namun tidak bisa terbang juga. Jelas aku anak ayam” kata elang kecil dengan wajah murung. “Coba lagi... coba lagi... coba lagi..... coba lagi.....” perintah elang besar dengan penuh keyakinan.

Elang kecil kembali mencoba dan terus mencoba, hingga pada suatu saat dia berhasil terbang dan mampu mengendalikan kestabilan tubuhnya. Akhirnya dia yakin bahwa dia adalah anak dari si elang besar. Akhir cerita, kedua elang tersebut bersuka cita karena dapat bersatu dalam keluarga lagi..........

Dari cerita tersebut, dapat kita ambil pelajaran yang sangat berharga. Ketika kita ingin mencapai kesuksesan, maka kita tidak boleh menyerah dengan setiap rintangan yang ada di depan kita, baik yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui. Berusaha dan terus berusaha dengan segenap kemampuan, maka kita akan menuai suatu hasil yang kita impikan.

Kita dilahirkan sebagai pemenang…!! Proses terciptanya kita bukan karena suatu kebetulan semata. Namun melalui suatu perjuangan, persaingan yang tidak mudah, karena harus mengalahkan berjuta-juta sel (sperma) yang pada akhirnya kita lah yang menjadi pemenang. Bukan hanya mengalahkan satu, dua, sepuluh, seratus, seribu.... namun JUTAAN. Sekali lagi kita ada karena sudah mampu mengalahkan bejuta-juta saingan kita.

Kita adalah pemenang, bukan pecundang...!!

Yang membuat kita tidak menang adalah ketika kita tidak berani mencoba dan terus mencoba akan kegagalan yang pernah kita lakukan. Kita sudah putus asa, menyerah…, hanya karena mencoba sekali atau dua kali namun belum berhasil. Dan yang lebih ironi lagi adalah ketika kita sudah mengatakan bahwa kita tidak mampu padahal kita belum pernah mencoba...

Yang membuat kita tidak menang adalah ketika kita hidup di lingkungan para pecundang yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap / attitude kita dan kita tidak punyai keberanian untuk meninggalkannya.

Yang membuat kita tidak menang adalah ketika kita takut membayangkan kemengan………..end

Saya (Penulis) sampai terbengong-bengong bak sapi ompong mendengar cerita sahabat (Ahwa) tersebut. Begitu dahsyat makna yang terkandung didalamnya dan bias mensugesti pikiran pemulis.

Terimakasih motivasinya Bro (=Brother)…..
E-sms

Thursday, February 28, 2008

Beda Negara Kaya dan Negara Miskin

Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur negara itu. Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin)...
Mesir

India

Di sisi lain –Singapura, Kanada, Australia & New Zealand– negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin.

Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin.

Jepang mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan. Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban – tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.

Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan

Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju/kaya di Eropa

Lalu……. apa perbedaannya?

Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.




Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut:
Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
Kejujuran dan integritas
Bertanggung jawab
Hormat pada aturan & hukum masyarakat
Hormat pada hak orang/warga lain
Cinta pada pekerjaan
Berusaha keras untuk menabung & investasi
Mau bekerja keras
Tepat waktu

Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut.

Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita.

Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik.
Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.

Kita harus mulai BERUBAH dan BERTINDAK!
Karena yang terbaik adalah ketika ……. PERUBAHAN HARUS DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI.
E-sms.

Tuesday, February 26, 2008

Bila Anda Ditilang Polantas

Pengemudi...,
sebagai orang yang berhubungan langsung dengan Polantas
sepatutnya mengetahui hak dan kewajibannya agar tidak diinjak-injak.





Lampu lalu lintas berubah menjadi merah, tapi sebuah kendaraan terusmemacu. Beberapa saat kemudian tampak mobil polisi mengejar, membunyikan sirene dan menerangi wajah pengemudi dengan lampu sorot. Kendaraan yang melaju pun menepi. Dua orang Polantas turun dari mobil dinasnya. Mereka lansung menghampiri pengemudi, menanyakan SIM dan STNK, ternyata pengemudi tidak membawa SIM. Polisi lalu menggeledah kendaraan tersebut.

Total denda yang diberikan polisi Rp. 125.000,-. Pengemudi mengaku salah dan berusaha menawar serta membayar tanpa surat tilang. Setelah ditawar denda menjadi Rp. 80.000,-. Dengan denda sebesar itu pun, Pengemudi tidak mampu membayar di tempat. Kedua polisi menawarkan diri mengawal pengemudi untuk mengambil uang di rumah dengan imbalan uang bensin Rp. 20.000. Akhirnya atas inisiatif salah seorang polisi, mereka menemani pengemudi ke ATM untuk mengambil uang tunai. Aksi kedua oknum polisi tersebut tidak berhenti sampai disini. Sebelum berpisah, salah seorang polisi meminta minyak wangi pengemudi yang dilihatnya sewaktu menggeledah mobil.

Memang tidak semua Polantas berbuat seperti itu. Mereka dengan mudahdisebut sebagai oknum yang merusak citra kesatuan. Polisi seharusnyaberperan sebagai alat negara penegak hukum, pengayom, dan pembimbingmasyarakat sebagaimana diamanahkan UU No. 28 tahun 1997 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Selain berfungsi sebagai penegak hukum, Polisi juga mempunyai fungsi pelindung dan pelayanan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Polisi berhadapan lansung dengan masyarakat. Tugas dan wewenang kepolisian berkaitan erat dengan hak dan kewajiban warga negara. Pengemudi sebagai orang yang berhubungan langsung dengan Polantas juga sepatutnya mengetahui hak dan kewajibannya agar tidak diinjak-injak.


Terkena Tilang

Pada saat terjadi pelanggaran dan diberhentikan oleh polisi, biasanyapengemudi menjadi panik. Yang terpikir adalah menyelesaikan masalah secepat mungkin. Dan uang, berdasarkan pengalaman, adalah cara terbaik untuk menyelesaikannya. Polisi tentunya juga menyadari hal tersebut. Dalam berbagai kasus, polisi berusaha dengan sengaja mengupayakan 'jalan damai'. Pengemudi yang melanggar didorong untuk membayar langsung di tempat tanpa surat tilang. Polisi mengulur waktu dalam mengisi surat tilang, menanyakan hal-hal yang telah tercantum pada STNK/SIM untuk memberi kesempatan para pengemudi mempertimbangkan bayar denda di tempat tanpa surat tilang. Bahkan ada polisi yang sengaja mencari-cari pelanggaran supaya pengemudi membayar denda dan menceritakan betapa sulitnya mengurus denda di pengadilan.

Jika anda menghadapi Polantas jangan panik. Tepikan kendaraan Anda dansiapkan STNK serta SIM. Bila perlu photo copy-lah STNK dan SIM Anda,sehingga jika lupa membawa atau hilang dapat menunjukan photo copy-nya. Ini akan mempengaruhi besarnya denda. Tidak mempunyai SIM/STNK didenda lebih besar dibandingkan tidak membawa SIM/STNK (Psl 57 & 59 UU No 14/1992). Dengan mempunyai photo copy, menunjukan bahwa Anda mempunyainya tapi tidak sedang membawa.

Cobalah mengenali nama dan pangkat Polisi yang tercantum dalam pakaianseragam. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan tanda pengenal sebagaikeabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam mengemban fungsinya (Psl. 25 UU 28/1997). Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak di luar prosedur. Jangan hentikan mobil anda, bila ada orang berpakaian preman mengaku sebagai Polantas.

Tanyakanlah apa kesalahan anda, pasal berapa yang dilanggar dan berapadendanya. Sebagai pembimbing masyarakat, Polisi harus menjelaskan kesalahan pengemudi agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Alasan pelanggaran dan besarnya denda juga harus didasarkan hukum yang berlaku. (Psl. 19 UU 28/1997). Bila perlu anda dapat meminta untuk melihat table pelanggaran yang dibawa setiap Polantas dalam menjalankan tugasnya. Tabel tersebut berisi nomor pasal, isi pasal dan denda yang dikenakan sesuai jenis kendaraan. Jangan ragu-ragu untuk bertanya bila ada hal yang kurang jelas, tugas polisi tidak saja menegakan hukum tetapi melayani anda sebagai anggota masyarakat.

Dalam penilangan, sikap dan ucapan polisi harus dapat menggambarkan bahwa ia adalah anggota POLRI yang mengindahkan norma agama, kesopanan,kesusilaan, serta menjujung tinggi hak asasi manusia dan kode etik profesi Kepolisian Negara RI (Psl 19 & 23 UU No. 28/1997). Pelanggaran biasanya terjadi karena pengemudi tidak mengenal daerah tersebut atau ada peraturan baru yang belum pengemudi ketahui. Penjelasan Polantas merupakan bimbingan kepada masyarakat.

Pengemudi sudah selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut,apakah benar atau tidak. Jika polisi menyatakan Anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri. Anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar-benar ada, bukan rekayasa polisi semata.

Tugas polisi yang utama adalah pencegahan (Psl. 19 (2) UU No. 28/1997).Sehingga tidak dibenarkan polisi membiarkan pengemudi melakukan percobaan pelanggaran. Bila polisi mengetahui secara jelas ada pengemudi yang berupaya melanggar, polisi mempunyai kewajiban untuk memberitahukannya agar tidak melakukan pelanggaran. Percobaan pelanggaran tidak dapat didenda (Psl. 54 KUHP). Dalam suatu kasus, ada polisi membiarkan pelanggaran itu terjadi, baru bertindak agar pengemudi dapat didenda. Bila ini terjadi,anda dapat berdalih mengapa setelah mengetahui akan adanya pelanggaran polisi tidak mencegah. Di sini polisi dapat dipersalahkan tidak melakukan tugas utamanya dan tidak mempunyai itikad baik terhadap pengemudi.

Dalam penilangan, polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK kecuali kendaraan bermotor diduga hasil tindak pidana, pelanggaranmengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukan STNK, ataupengemudi tidak dapat menunjukan SIM (Psl. 52 UU No. 14 1992). Jadiutamakanlah SIM sebagai surat yang ditahan oleh Polantas.

Menerima tuduhan Setiap pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan Polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut. Apabila anda menerima tuduhan, maka anda harus bersedia membayar denda ke Bank paling lambat lima hari sejak dilakukan penilangan. Tempat pembayaran ke Bank disesuaikan dengan tempat kejadian pelanggaran lalulintas. Anda akan diberikan surat tilang berwarna Biru yang berisikan data diri anda, data kendaraan, data Polantas, besarnya denda dan pasal yang dilanggar. Pastikan anda mengetahui kapan dan di mana harus membayar denda tersebut. Tanyakanpula kepada petugas di mana dan kapan dapat mengambil surat atau kendaraan yang ditahan. Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil bila Anda telah dapat menunjukan bukti pembayaran dari Bank. Tanda tanganilah surat tilang itu. Di balik surat tilang tersebut terdapat bukti penyerahan Surat/Kendaraan yang dititipkan, jadi jagalah surat tilang dalam keadaan baik.

Menolak tuduhan

Bila anda keberatan dengan pelanggaran dan denda yang diajukan Polantas,katakan keberatan anda dengan sopan. Anda akan diberikan surat tilang berwarna merah. Jangan sekali-sekali menandatangani surat tilang yang isinya anda tidak setujui. Bacalah surat tilang tersebut dengan teliti. Pastikan dalam surat tilang tercantum nama dan pangkat Polantas yang tertulis dengan jelas. Polantas akan membuat dan mengirim surat tilang warna hijau untuk Pengadilan, warna putih untuk Kejaksaan dan warna kuning untuk POLRI. Surat tilang yang berada di tangan anda juga merupakan surat panggilan sidang. Tanyakanlah kepada Polantas tersebut jadwal persidangan dan tempat sidang.

Tempat sidang merupakan Pengadilan Negeri di wilayah terjadinya pelanggaran. Ingatlah kronologis kejadian sebagai argumentasi di ruang sidang nanti. Penentuan hari sidang dapat memerlukan waktu 5-12 haridan barang sitaan baru dapat dikembalikan pada pelanggar setelah adakeputusan Hakim serta menyelesaikan perkaranya. Pertimbangkanlah resiko ini sebelum menolak tuduhan Polantas.

Persidangan kasus lalu lintas adalah Acara Pemeriksaan Cepat. Dalam proses tersebut, para tertuduh pelanggaran ditempatkan di suatu ruangan. Kemudian hakim akan memanggil nama tertuduh satu persatu untuk membacakan denda. Setelah denda dibacakan hakim akan mengetukan palu sebagai tanda keluarnya suatu putusan. Sebelum palu diketukkan, maka pengemudi dapat mengajukan keberatan. Secara teori, Polantas yang bersangkutan akan turut ke Pengadilan. Kemudian, pengemudi dan Polantas akan beradu argumentasi di depan hakim.

Pada prakteknya, pengemudi tidak sempat lagi mengajukan argumentasi karena hakim setelah membacakan denda langsung mengetukan palu. Di samping itu, Polantas yang bersangkutan juga kerap tidak ada di tempat. Bila pengemudi keberatan atas keputusan hakim, dapat mengajukan kasasi. Kasasi akan berlangsung di ruangan yang berbeda dan anda akan dipersilakan menanti dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa prosedur dan pelayanan yang jelas.

Anti Suap

Memang tampaknya lebih mudah untuk menyuap dibandingkan dengan mengikuti peraturan. Tetapi dampaknya lebih buruk bagi bangsa dan negara. Tidak ada polisi yang suka disuap, bila tidak ada anggota masyarakat yang suka menyuap. Polisi yang bersih akan terbentuk dengan sendirinya bila masyarakat bersih.

Pemberian suap kepada Polantas dapat dikenakan tindak pidana terhadappenguasa umum dengan pidana penjara paling lama 2 tahun delapan bulan (Psl. 209 KUHP). Bahkan usaha atau percobaan untuk melakukan kegiatan tersebut juga dapat dipidana penjara (Psl. 53 (1) (2) jo Psl. 209 KHUP). Sedangkan bagi Polantas yang menerima suap dapat dikenakan tindak pidana dengan ancaman penjara paling lama lima tahun (Psl. 419 KUHP). Apabila anda menemukan kesalahan dalam prosedur, laporkanlah perbuatan tersebut. Anda dapat meminta keterangan lebih lanjut pada Dinas Penerangan POLRI di nomor telepon 5234017 atau 5709250.

Kita tidak dapat menimpakan seluruh kesalahan pada Polantas, karena sedikit banyak kita telah ikut ambil bagian dalam praktek-praktek penyuapan "kecil" seperti ini. Banyak faktor lainnya yang sifatnya lebih makro yang menyebabkan perilaku ini terjadi, namun pemberdayaan yang dilakukan pada tiap elemen, termasuk pemberdayaan moral Polantas dan Pengemudi, akan menjadi sumbangan yang tidak kecil artinya dalam mengurangi praktek-praktek "KKN" (Kolusi Korupsi Nepotisme) dalam skala besar.

E-sms.

Saturday, February 23, 2008

Bencana Banjir atau Banjir Bencana..??



" Dari sabang sampai merauke
Tak luput dari bencana
Sambung menyambung silih berganti
Itulah Indonesia…”
Sepenggal lagu diatas merupakan penggalan lagu "Dari Sabang sampai Merauke" yang sengaja diplesetkan oleh teman-teman saya untuk menggambarkan kondisi realitas bangsa Indonesia saat ini.

Indonesia sebagai negara yang kaya raya, kata orang jawa gemah ripah loh jinawi, tongkat & batu jadi tanaman dll, ternyata hanyalah sebatas dongeng dikala kita kecil dulu…

Menurut Kepala Bidang Kajian dan Perencanaan IAPI Yayat Supritana, dalam kurun waktu 2004-2006, sedikitnya 102 kabupaten/kota di Jawa terkena bencana banjir. Belum termasuk wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan daerah-daerah di Indonesia lainnya...

Pertanyaannya adalah: Indonesia sedang di uji dengan bencana banjir atau Banjir Bencana ?

Wednesday, February 20, 2008

Mulailah Melangkah…!!

Ada kisah menarik yang patut kita renungkan. Seorang pembuat jam bertanya kepada jam yang dibuatnya “Hai jam, mampukah kamu berdetak selama 31.104.000 kali dalam setahun?”
“Saya tidak sanggup tuan, itu terlalu banyak untuk saya,” jawab jam pesimis.
“Kalau begitu bagaimana jika 86.400 kali dalam sehari?” Tanya pembuat jam.
“Itu juga masih terlalu banyak tuan” jawab jam dengan bimbang.
“3600 kali dalam satu jam?” Tanya pembuat jam lagi.
“Banyak sekali itu,” tetap saja si jam ragu-ragu.
“Baiklah kalau begitu bagaimana jika kamu berdetak satu kali setiap detik?”
“Nah kalau segitu saya sanggup tuan” jawab jam dengan antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh jam itu berdetak tanpa henti dan itu berarti ia telah berdetak 3600 kali dalam satu jam, 86.400 kali dalam satu hari dan 31.104.000 kali dalam satu tahun. Luar biasa….!!!

Seringkali kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang tampak terasa begitu berat di depan kita. Langkahkan satu kaki untuk memulai, maka kaki yang lain akan mengikuti. Terus dan terus begitu sehingga kita bisa berlari dengan cepat menyelesaikan apa yang kita anggap begitu berat akan menjadi begitu terasa mudah.

Jangan pernah berkata “tidak” sebelum kita mencoba. Life is not theory, life is action ! Hidup bukanlah teori, hidup adalah aksi ! Sing tung ciu she lik liang ! Action is power ! Tindakan adalah kekuatan…..

Jien li she ie ik puu, artinya perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama. Kita mungkin mempunyai sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk ide cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apapun, jika kita tidak berani memulai dengan langkah pertama.
E-sms.

Sunday, February 17, 2008

Gerakan Media Literasi dan TV Sehat untuk Keluarga Sakinah

Suara Muhammadiyah, online

Harus diakui bahwa kehadiran televisi telah menggantikan pola pengasuhan anak serta mengubah relasi anak dengan orangtua. Televisi telah menjadi teman setia bagi anak-anak dalam menghabiskan waktu kesehariannya.

Survei yang dilakukan oleh Kidia Jakarta menunjukan bahwa, jam menonton televisi anak-anak lebih panjang dibandingkan dengan jam belajar di sekolah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Profesor Rubert Kubey seorang pakar komunikasi dari Rutgers University menyatakan bahwa sebagian besar anak-anak menghabiskan waktunya rata-rata 1.000 jam untuk melihat televisi dalam setahun ( Shinta: 2002: 153-154).

Hasil-hasil penelitian tersebut memperkuat bahwa, sebagian besar orang merupakan golongan heavy viewer dalam menonton televisi yaitu, 4 jam atau lebih dalam sehari dihabiskan untuk menonton televisi. Bahkan anak-anak dan remaja sebenarnya sudah banyak yang masuk dalam addictive group yaitu kelompok yang kecanduan terhadap tayangan-tayangan televisi.

Kehadiran televisi memberikan dampak yang buruk bagi anak-anak. Tingginya intensitas anak dalam menonton tayangan televisi akan memberikan dampak buruk baik secara kognitif, perkembangan sosial, dan kerpibadian. Meski masih saja ada perdebatan tentang dampak negatif TV, namun banyak penelitian telah membuktikan hal ini. Berbagai protes yang ditayangkan oleh masyarakat dan Komisi Penyiaran Indonesia baik di tingkat lokal dan nasional nampaknya juga belum memberikan perubahan yang signifikan dalam perubahan tayangan-tayangannya. Jawaban yang diberikan oleh pihak televisi selalu didasarkan pada rating dan selera masyarakat.


Argumentasinya, karena ratingnya tinggi berarti disukai.Penelitian lain yang dilakukan berkaitan dengan dampak tayangan kekerasan terhadap perilaku kekerasan khusunya mengenai hubungan antara adegan kekerasan yang ditonton oleh khalayak dengan perilaku agresi. Riset yang dilakukan ini mayoritas lahir disebabkan oleh karena ada kecemasan akibat semakin meningkatnya proporsi adegan kekerasan dalam televisi.
Sebagai bukti tingginya tayangan kekerasan di televisi diperlihatkan dengan hasil riset analisis isi yang dilakukan George Gerbner di tahun 1978 yang menunjukkan 80 sampai dengan 90 persen adegan yang ada dalam program televisi di Amerika Serikat berisi adegan kekerasan (Rakhmat, 1999 : 234). Bagaimana dengan program-program di televisi Indonesia? Ternyata tayangan-tayangan kekerasan masih menjadi primadona di samping mistik dan tayangan-tayangan yang berbau pornografi.


Aisyiyah dan Gerakan Media Literasi

Saat ini kita sudah hidup dalam dunia televisi; dan sulit sekali untuk ke-luar atau memusuhi dan bahkan mematikan televisi. Meskipun terdapat deretan panjang dampak buruk dari televisi, namun kita tidak bisa menghindar dari televisi yang sudah merupakan bagian dari kehidupan anak-anak. Oleh karena itu, kita harus menyikapinya secara cerdas.
Televisi sesungguhnya bagai pisau bermata ganda, pada satu sisi berdampak buruk pada anak-anak jika tingkat intensitas menonton tinggi serta tayangan yang ditonton tidak diseleksi. Namun, harus diakui juga bahwa televisi juga pada beberapa hal memberikan dampak positif yang di antaranya adalah mendorong anak mencari pengetahuan baru dan dapat menambah kosa-kata anak. Hal tersebut terkait dengan fungsi televisi sebagai salah satu media edukasi dan pemberi informasi.

Aisyiyah yang sejak awal berdirinya mempunyai komitmen terhadap dunia pendidikan, merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi untuk menyelamatkan generasi ke depan dari pengaruh buruk televisi dengan gerakan media literacy (melek media) dan Kampanye TV Sehat. Kedua hal itu merupakan bagian penting untuk mewujudkan Keluarga Sakinah. Aisyiyah meyakini bahwa, keluarga merupakan institusi yang kuat dalam mendukung munculnya generasi-generasi yang Rabbani serta negara yang kuat. Melalui keluargalah sesungguhnya sosialisasi nilai-nilai akan diinternalisasikan.


Terkait dengan dampak negatif televisi ini, keluarga menjadi pilar yang penting dalam membentengi anak-anak. Melalui media literacy, setiap keluarga harus memberikan perhatian dan kepedulian terhadap anak-anak mereka dalam hal pola-pola anak menonton televisi. Keluarga diharapkan akan menjadi komunitas-komunitas terkecil yang selalu kritis dan cerdas dalam menyikapi tayangan-tayangan televisi yang banyak memberikan dampak negatif pada anak-anak.


Untuk melakukan gerakan media literacy dalam rangka mendukung keluarga sakinah ini, strategi yang dilakukan oleh Aisyiyah melalui keluarga dan sekolah. Untuk menjangkau sampai tingkat keluarga, Aisyiyah melakukan pelatihan dan sosialisasi melalui aktivis-aktivis Aisyiyah di tingkat Cabang dan Ranting. Media sosial yang digunakan adalah kelom-pok pengajian, arisan, PKK maupun Posyandu. Agar ada sinergisitas dalam gerakan, kelompok guru di sekolah merupakan kelompok yang potensial sehingga, adanya pendidikan media literasi di sekolah bersinergi dengan gerakan media literasi di tingkat komunitas melalui aktivis-aktivis Aisyiyah di tingkat ranting. Gerakan ini menjadi gerakan bersama di tingkat nasional. Aisyiyah juga bekerja sama dengan kelompok-kelompok lain yang mempunyai kepedulian yang sama, seperti Komisi Penyiaran Indonesia di daerah-daerah serta lembaga-lembaga Media Watch.


Kekuatan kapital yang sangat besar yang dimiliki oleh media sangat sulit dijinakkan agar bersahabat dengan anak-anak. Oleh karena itu, gerakan media literasi merupakan salah satu strategi untuk memperkuat masyarakat ketika harus berhadapan dengan para pemilik modal yang sangat besar. Menjadi penonton yang kritis terhadap tayangan-tayangan televisi merupakan pilihan yang cerdas untuk membentengi keluarga-keluarga Indonesia dari dampak negatif buruk televisi.


Sinergisitas gerakan ini, Aisyiyah ingin melakukan gerakan membaca dalam keluarga dan komunitas melalui perpustakaan keluarga dan komunitas. Menurunnya minat baca di kalangan generasi muda dan anak-anak, salah satunya disebabkan oleh tingginya intensitas anak-anak dalam menonton televisi. Oleh karena itu, untuk mendukung gerakan media literasi ini membangun perpustakaan di keluarga dan komunitas merupakan salah satu alternatif untuk memberikan aktivitas-aktivitas yang positif kepada anak-anak dan masyarakat.Terdapat tiga hal penting mengapa kita harus kritis terhadap media: pertama, pesan-pesan yang disampaikan oleh media itu dikontruksi. Artinya, ada kepentingan yang dibawa oleh media massa (televisi); dan seringkali bukan cerminan realitas sosial. Oleh karena itu, apa yang disampaikan oleh media tidak semuanya riil namun seringkali berupa citra yang diciptakan untuk menimbulkan efek-efek tertentu sehingga menarik untuk ditonton, termasuk ketika menggambarkan hal-hal yang mistis atau dunia ghaib.


Kedua, sebuah peristiwa yang sama akan dikonstruksi atau disampaikan berbeda oleh media sesuai dengan kepentingannya. Media massa (televisi) bukanlan institusi yang netral dan tidak punyai kepentingan, dalam diri institusi media massa selalu terkandung nilai-nilai dan ideologi.
Ketiga, tayangan televisi selalu mengandung implikasi-implikasi komersial. Hal ini penting disampaikan juga kepada anak-anak bahwa, iklan-iklan yang ditayangkan di televisi memang dibuat untuk menarik anak-anak sehingga tertarik membeli.


Oleh karena itu, memahami cara kerja media menjadi bagian yang sangat penting dalam melakukan media literasi. Di samping penting untuk memahami cara kerja media, sebagai konsumen sangat disarankan juga untuk memahami bagaimana aturan-aturan tentang penyiaran termasuk dalam beriklan.


Selanjutnya sikap-sikap kritis terhadap media ini menjadikan kita mampu untuk memilih informasi yang kita akses dan memahami benar apakah institusi media melanggar aturan-aturan yang sudah ada ataukah tidak.


Menjadikan TV Sebagai Media Belajar

Sekali lagi sulit untuk menghindar dari televisi. Untuk itulah, gerakan media literacy di Aisyiyah diarahkan pada Kampanye Menonton TV secara sehat dan menajadikan televisi sebagai sumber belajar.


Setelah kita memahami apa yang dimaksud dengan TV sehat, maka sebagai orangtua ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar anak-anak menjadikan televisi sebagai sumber belajar. Pertama, buatlah kesepakatan dengan anak-anak tentang jadwal menonton televisi. Program acara apa saja yang akan ditontonnya. Jangan biarkan anak-anak menonton TV secara acak tanpa direncanakan. Kedua, buatlah tempat membaca lebih nyaman daripada ruang televisi. Ketiga, hal yang ideal adalah mendampingi anak-anak menonton televisi. Keempat, menjadikan televisi sebagai teman belajar anak. Kita tidak dapat menghakimi bahwa, semua acara di televisi dapat dianggap sebagai acara yang tidak sehat bagi anak dan remaja. Untuk itu, buatlah daftar acara yang sehat dengan menggunakan tips-tips yang telah disebut di atas untuk menentukan acara yang sehat bagi anak.

Tri Hastuti Nur R, Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah